Nationalgeographic.co.id - Ahli Mesir Kuno dari University of Basel telah menemukan jari kaki palsu berusia hampir 3.000 tahun di permakaman wanita dari pekuburan Sheikh Abd el-Qurna dekat Luxor, Mesir.
Penggunaan perangkat prostetik atau alat buatan yang menyerupai bentuk bagian tubuh untuk menggantikan bagian tubuh tersebut yang hilang atau rusak ini merupakan temuan tertua dalam sejarah.
Seperti yang dilaporkan Phys Org, tim peneliti internasional memeriksa ulang prostesik unik dengan bantuan teknologi canggih seperti mikroskop modern, sinar-X, dan tomografi komputer.
Para peneliti berhasil menemukan bahwa kaki kayu itu dipasang berkali-kali ke kaki pemiliknya, putri seorang pendeta. Para ilmuwan juga mengklasifikasikan ulang bahan yang digunakan dan mengidentifikasi praktik pembuatan dan penggunaan prostetik yang sangat canggih.
Jari kaki buatan berasal dari milenium pertama SM dan diyakini sebagai yang pertama dari jenisnya. Pada tahun 2000, para peneliti di Kairo menemukan jempol kaki palsu yang terbuat dari kayu dan kulit yang melekat pada mumi seorang wanita bangsawan Mesir berusia hampir 3.000 tahun yang diidentifikasi sebagai Tabaketenmut. Ini jelas menunjukkan keterampilan tak terbantahkan dari seorang seniman yang sangat akrab dengan anatomi manusia.
Baca Juga: Rahasia Baru Tersingkap Berkat Temuan Arkeologi di Ibu Kota Mesir Kuno
Keahliannya dapat dilacak dengan jelas karena mobilitas ekstensi prostetik dan struktur tali sabuk yang kokoh. Fakta bahwa prostesis dirancang sedemikian canggih menyiratkan bahwa pemiliknya lebih menyukai tampilan alami dan pemakaian yang nyaman. Jari kaki palsu ini juga mengungkap bahwa sang pemilik memiliki kemewahan untuk menyewa spesialis berbakat dalam membuatkan prostesis unik ini untuknya.
Asal Usul Prostetik Mesir Kuno
Meskipun beberapa orang salah mengira bahwa penggunaan perangkat prostetik adalah fenomena modern, pada kenyataannya itu sudah digunakan beberapa ribu tahun yang lalu. Seperti yang dilaporkan Ancient Origins sebelumnya, orang Mesir kuno menganggap kehidupan setelah kematian sebagai versi sempurna dari kehidupan ini, jadi penting bagi mereka untuk pergi ke sana dengan bagian tubuh yang utuh. Ini terbukti dari fakta bahwa berbagai perangkat prostetik telah ditemukan pada mumi, termasuk telapak kaki, kaki, hidung, bahkan penis.
Sementara kepercayaan ideologis ini dapat menjelaskan keberadaan perangkat prostetik semacam itu pada mumi. Beberapa perangkat prostetik Mesir kuno, seperti jari kaki kayu berusia 3.000 tahun juga memiliki fungsi praktis saat individu tersebut masih hidup. Dengan bantuan sukarelawan tanpa jempol kaki, terbukti bahwa penggunaan prostetik akan membuat berjalan-jalan dengan sandal Mesir kuno jauh lebih mudah. Dengan demikian, perangkat ini memiliki fungsi praktis, di samping kemungkinan tujuan ideologis.