7 Fakta Menakjubkan Tentang Capung yang Mungkin Tak Anda Ketahui

By , Rabu, 24 Agustus 2016 | 14:00 WIB

Pengelihatan yang luar biasa

Capung memiliki mata majemuk yang berisi 30.000 segi, masing-masing memberikan informasi tentang lingkungan di sekeliling capung. (Thinkstock)

Mata capung mendominasi hampir seluruh kepala mereka. Capung memiliki mata majemuk yang berisi 30.000 segi, masing-masing memberikan informasi tentang lingkungan di sekeliling capung. Sudut pandangnya nyaris mencapai 360 derajat, sehingga memungkinkan mereka untuk melihat serangga kecil dan menyergapnya sekaligus menghindari tabrakan dengan serangga lain.

Bukan hanya itu, capung juga dapat melihat dunia dalam warna-warna yang tak bisa kita bayangkan. Kita melihat warna kombinasi merah biru dan hijau berkat adanya tiga jenis protein sensitif cahaya berbeda pada mata kita yang disebut opsin. Sementara capung, memiliki tidak kurang dari 11 opsin berbeda, dan beberapa spesies memiliki 30 opsin.

Bisa hidup hingga 2 tahun di dalam air

Capung meletakkan telur mereka di air dan ketika larva muncul, mereka hidup di dalam air hingga lebih dari 2 tahun. Bahkan di daerah-daerah tertentu, beberapa jenis capung tetap berada dalam bentuk larva hingga enam tahun. Mereka berganti kulit sampai 17 kali hingga akhirnya mereka siap keluar dari air dan bertransformasi menjadi capung yang sering kita lihat di udara.

Larva capung juga memiliki ketangkasan menangkap mangsa di dalam air. Makanan mereka sangat bervariasi, sesama larva capung, larva serangga lain, berudu, bahkan ikan. Benar-benar predator sejati!

Beberapa spesies capung bertelur di air asin

Hanya ada sedikit serangga yang hidup di lautan. Penjelasan yang mungkin adalah, karena air laut sangat asin dan sebagian besar serangga mungkin tak akan bisa mentolerirnya. Tapi hal itu bukan masalah bagi capung. Beberapa spesies, seperti Erythrodiplax berenicei dapat menghasilkan keturunan di air yang berkali lipat lebih asin daripada lautan.

Ada suaka alam untuk capung

Capung membutuhkan perlindungan dari berbagai perilaku destruktif manusia, seperti polusi dan hilangnya habitat alami mereka.

The Dragonfly Center, suaka capung pertama dibangun di Inggris pada 2009 silam. Terletak di Cagar Alam Cambridgeshire, suaka capung itu diharapkan dapat menghentikan penurunan populasi 42 spesies capung yang biasa ditemukan di Inggris.

Di Amerika, para pecinta capung dapat berkunjung ke The Dragonfly Sanctuary Pond di Albuquerque, New Mexico untuk bertemu langsung dengan beragam spesies capung.

Di Asia, Anda bisa bermain-main dengan capung berbagai jenis, salah satunya di Dragonfly Nature Park, Shimanto City, Shikoku, Jepang. Pemerintah Jepang membangun suaka capung untuk melindungi habitat serangga ini dan keragaman spesiesnya.

Capung berjasa bagi manusia karena mereka membantu kita mengontrol populasi serangga, seperti nyamuk dan serangga penggigit lain. Mereka juga menginspirasi kita untuk membuat teknologi mutakhir berdasarkan kemampuan luar biasanya dalam terbang dan melihat. Setidaknya, kita dapat membalas budi dengan mendukung pelestarian habitat capung, sehingga kita bisa melihat keindahan serangga luar biasa ini lebih lama lagi.