Bagaimana Legalitas Perdagangan <i>Online</i> Tulang Manusia?

By , Jumat, 9 September 2016 | 10:00 WIB

Kepala Bersejarah

Sekarang ini, kebanyakan tengkorak manusia yang berada di pasar Amerika datang dari kerangka tulang medis yang antik.

Pada 1700-an, sekolah medis harus menyediakan kerangka tulang untuk siswa mereka, dan pengiriman paling besar datang dari India.

Tahun 1985, salah satu penjual ditemukan menjual lebih dari 1.500  kerangka tulang anak-anak dengan asal-usul yang tidak jelas. India kemudian melarang pengiriman tulang manusia setelah tersiar kabar bahwa tulang-tulang tersebut berasal dari jasad orang-orang yang dibunuh untuk diambil tulangnya. Tiongkok sempat mengambil peran India dalam bisnis tulang manusia hingga pada 2008 mereka pun akhirnya melakukan pelarangan yang sama.

Donor Modern

Orang-orang di dunia medis dan area yang berhubungan dengan medis masih dapat memperoleh tulang manusia baru dari pendonor di Amerika. Itu karena tidak semua tubuh yang didonasikan untuk ilmu anatomi non-transplan dipelajari secara keseluruhan. Seorang dokter mungkin mengajarkan mahasiswa medisnya melakukan operasi sikut menggunakan lengan orang mati, dan chiropractor mungkin menginginkan tulang yang bersih.

Skulls Unlimited merupakan satu-satunya perusahaan di Amerika yang secara resmi membersihkan kepala manusia yang datang langsung dari pendonor. Ketika mereka menerima kepala pendonor, mereka akan membersihkan sebisa mungkin daging yang ada di sana, menyingkirkan otak mereka dengan alat khusus. Tim pembersih akan mengeringkan tulang-tulang itu untuk beberapa hari, sebelum akhirnya meletakan koloni kumbang dermestid, yang akan memakan sisa-sisa kecil daging yang ada.

Perusahaan akan menjual tulang yang didonorkan itu pada dokter, perawat, dokter gigi, antorpolog, atau orang-orang dengan alasan medis maupun keilmuan yang masuk akal. Namun, mereka juga menjual tulang-tulang antik pada mereka yang menginginkannya.

Hukum dan penindakannya

Untuk sekarang, para kolektor tulang ini tidak perlu mandat resmi untuk dapat membeli atau menjual tulang manusia. Dan di Amerika, tidak ada hukum yang melarang perdagangan dan kepemilikian tulang manusia.

Banyak kolektor yang percaya hanya ada tiga kota yang melakukan pelarangan perdagangan tulang manusia, yaitu kota New York, Georgia, dan Tennesse.

Realitanya, hukum mengabaikan sejumlah kota, dan mendekati kemungkinan mereka bekerja sama dengan pembeli, penjual, dan administrasi setempat.

Namun bagaimanapun, jika tulang-tulang manusia secara teknis legal untuk dimiliki dan diperdagangkan, ada kemungkinan bahwa tulang-tulang tersebut datang dari pencurian makam. Sebanyak 56 dari 454 tulang yang mereka analisis dari eBay bukan spesimen medis, namun untuk forensik atau arkeologi.

Brian Spatola, curator dari divisi anatomu National Museum of Health and Medicine di Maryland, mengatakan bahwa ia menemukan sejumlah tulang-tulang manusia yang hilang dari koleksi akademik hanyak dengan melihat eBay saja.

Masalah etika juga tidak kalah rumitnya. Damien Huffer, seorang antropolog di Smithsonian’s Museum Conservation Institute, ingin melihat para kolektor untuk menghentikan perdagangan tulang manusia, terutama spesimen arkeologi dan antropologi di media sosial.

Salah satu pemilik Skulls Unlimited, Josh Villemarette merasa aman dengan penjualan tulang-tulang yang hanya berasal dari sumber yang terlegitimasi. “Jika itu berasal dari korban pembunuhan, tentu aka nada cara bagi kami untuk mengetahuinya,” ujar Villemarette.