Perusahaan arsitektur asal Denmark, Hauschild + Siegel, membangun Cykelhuset, atau "rumah sepeda," yang akan dibuka di Malmö, Swedia, Desember tahun ini.
Berbeda dari kebanyakan bangunan lainnya, Cykelhuset akan menjadi kompleks perumahan pertama di negara tersebut yang tidak memiliki ruang parkir.
"Bangunan ini dirancang untuk menjadi lebih ramah sepeda ketika banyak orang terjebak kemacetan," ujar arsitek Hauschild + Siegel, Malmö, Gustafsson.
Kota ini umumnya mengamanatkan bahwa setiap unit apartemen harus memiliki lot parkir. Namun, Hauschild + Siegel memutuskan untuk menantang status quo tersebut dengan menghadirkan alternatif.
"Cykelhuset dimulai dengan intervensi politik untuk menantang aturan parkir kota," kata Gustafsson.
Dia dan rekannya Cord Siegel "menyerang" departemen perencanaan di Malmö dengan mengajukan proposal Cykelhuset yang dibangun tanpa ruang parkir.
Tujuannya, untuk menciptakan lingkungan sepeda secara komprehensif yang ramah bagi warga.
Terpengaruh oleh dorongan arsitek terhadap bangunan dengan konsep keberlanjutan, departemen perencanaan pun memberi mereka lampu hijau.
Bangunan tujuh lantai ini, terletak hanya beberapa menit dari stasiun kereta api pusat, dan akan mencakup area parkir sepeda yang luas.
Lift, balkon, dan pintu dibangun lebih luas untuk mengakomodasi sepeda-sepeda penghuni.
Sebuah armada "sepeda kargo" akan tersedia untuk mengangkut anak-anak kecil atau bahan makanan dalam jumlah besar.
Setiap unit apartemen dilengkapi dengan kotak surat ekstra besar sehingga warga dapat menerima pengiriman barang untuk dibawa oleh sepeda.
Di lantai pertama bangunan, 34 kamar merupakan apartemen sewa, seperti sebuah motel.
Setiap "siklus motel" apartemen dilengkapi dengan sepeda, yang memungkinkan pengunjung bisa gunakan dari stasiun kereta api terdekat, naik ke Cykelhuset, dan menggunakannya selama mereka tinggal.
Sedangkan ide bangunan ini adalah untuk "membunuh" mobil sepenuhnya
"Semua perjalanan di Malmö bisa dilakukan dengan sepeda," kata arsitek.
Selain mempromosikan gaya hidup yang berkelanjutan, arsitek merancang bangunan untuk beroperasi dengan dampak lingkungan yang sangat minimal.
Energi matahari menghasilkan panas pada bangunan dan menyediakan air panas. Sementara tanaman hijau disiram secara otomatis dengan sistem irigasi yang mendominasi fasadnya.
Taman besar berbaris di setiap balkon yang dapat mengumpulkan air hujan dan secara bersama-sama menyediakan ruang komunal untuk warga.
"Sebagian besar sistem ini dirancang untuk meminimalkan penggunaan energi dalam proses konstruksi, dan energi yang dihabiskan oleh penghuni di dalam gedung," sebut Gustafsson.