Reaksi Anjing terhadap kematian tuannya bervariasi, dari yang aneh hingga menyayat hati. Anda mungkin pernah mendengar beragam kisah tentang anjing yang menunggui makam tuannya selama bertahun-tahun.
Anda juga pasti pernah mendengar kisah mengharukan Hachiko, anjing jenis Akita yang sensasional di Jepang pada tahun 1930-an, dan tetap dikenang hingga kini. Hachiko selalu pergi ke stasiun pada jam yang sama setiap hari, untuk menyambut pemiliknya yang pulang dari bekerja. Suatu hari, pemilik Hachiko tak muncul karena meninggal di tempat kerja, tetapi hal itu tak menghentikan Hachiko untuk tetap datang ke stasiun setiap hari, sampai kematian menjemputnya sembilan tahun kemudian.
Baca juga:
Paco, Tidur di Lokasi Tewasnya Sang Majikan
Anjing akan Mengalihkan Pandangan Ketika Tuannya Marah
Sering kali, reaksi anjing terhadap kematian tuannya, menimbulkan pertanyaan di benak kita, apakah anjing memahami arti kematian?
Profesor psikologi University of British Columbia, Stanley Coren mengatakan bahwa semua penelitian terkini cenderung menunjukkan bahwa anjing memiliki pemikiran yang setara dengan anak-anak manusia berusia dua hingga tiga tahun. Dengan demikian, hewan yang dijuluki sahabat manusia itu dapat merasakan sakit, kesedihan, bahkan depresi. Tetapi mungkin mereka tidak memiliki cukup kecerdasan untuk memahami kematian.
“Pada usia awal hingga sekitar lima tahun, anak-anak tidak mengerti beberapa konsep dasar tentang kematian, mereka juga tidak memahami bahwa kematian tak bisa diubah,” kata Coren.
Tetapi, itu bukan berarti bahwa anjing bodoh. Semua penelitian tentang kemampuan kognitif anjing menunjukkan bahwa mereka merupakan hewan dengan emosi yang kompleks, serta memiliki tingkat kecerdasan sosial yang tinggi. Studi terbaru misalnya, menunjukkan bahwa anjing memahami kata-kata sekaligus intonasi ketika pemiliknya sedang berbicara. Intuisi sosial inilah yang memungkinkan anjing untuk menjalin hubungan dekat dengan manusia.
Baca juga:
Anjing Memahami Kata-kata dan Intonasi Ketika Kita Bicara
Jangan Pernah Beri 5 Jenis Makanan Ini Pada Anjing
Meski begitu, Coren menegaskan bahwa kemampuan untuk memahami konsep-konsep abstrak seperti kematian berada di luar kapasitas anjing. Kemampuan ini hanya terbatas pada manusia serta kemungkinan pada sejumlah kecil hewan dengan tingkat kognitif tinggi, seperti gajah dan beberapa primata. “Anjing merupakan hewan yang amat sosial dan menyadari kehilangan individu yang penting dalam hidupnya, tetapi anjing tidak tahu bahwa mereka yang meninggal tak akan kembali,” kata Coren.
Ia menambahkan, anjing-anjing yang menunggui makam tuannya selama bertahun-tahun kemungkinan karena menanti tuan mereka kembali, bukannya berkabung atas meninggalnya mereka.
Apa sebenarnya yang anjing harapkan?
Jasad manusia yang terurai melepaskan hampir 500 senyawa kimia berbeda, dan penelitian mengungkap bahwa anjing mendeteksi senyawa-senyawa tersebut lebih baik dari mesin paling canggih sekalipun. Jadi, selama jasad tidak dimumikan, anjing akan tahu di mana pemiliknya dimakamkan. Hal ini menjelaskan mengapa mereka menunggu di samping makam pemiliknya dalam periode yang lama.
Namun, menurut Coren, ada yang lebih kuat dari pada aroma sisa tubuh manusia, yakni memori ketika anjing melihat pemiliknya di tempat tertentu untuk terakhir kalinya. Dalam kasus Hachiko misalnya, stasiun kereta terkait secara permanen dengan ingatannya terhadap sang tuan.
“Perilaku mengharukan yang kita saksikan pada anjing itu didorong oleh pikiran semacam ‘inilah tempat terakhir aku melihat orang yang kusayangi, jika mereka pergi dari sini, mungkin mereka juga akan kembali dari sini’,” kata Coren.
Baca juga:
Anjing Juga Memiliki Memori Episodik
Ilmuwan Berhasil Ciptakan Vaksin Kontrasepsi untuk Anjing
Dengan pemikiran semacam itu, anjing tidak berpikir pemiliknya akan bangkit dari kematian seperti zombie, melainkan tetap utuh, seperti tak pernah terjadi suatu apa pun. Anjing menunggu dengan tujuan menjemput sang tuan dan menjalin kembali ikatan kuat yang pernah ada di antara mereka.
Bisa dikatakan, dalam beberapa hal, anjing mungkin merespon kehilangan akibat kematian seseorang yang disayangi lebih baik dari kita, karena setidaknya mereka masih memiliki secercah harapan. Sementara itu, harapan telah terbang bagi kita yang memiliki konsep bahwa kematian adalah akhir.
Harapan itulah, yang membuat anjing terus menunggu kembalinya sang tuan, bahkan hingga selama sisa hidup mereka.