Inilah Penjara-penjara yang Beralih Fungsi sebagai Tempat Wisata

By , Selasa, 11 Oktober 2016 | 12:00 WIB

Sebuah kursi kayu berada di bawah lampu sorot Museum Penjara Texas di Huntsvile, dipamerkan secara sederhana untuk melihat sebuah kursi bergaya neoklasik Prancis di dalam Metropolitan Museum of Art. Alih-alih bertahtakan emas dan mutiara, kursi khusus ini justru dihiasi dengan tali kulit yang digunakan untuk menahan pergelangan tangan dan kaki dari ratusan narapidana  ketika aliran listrik mengalir ke dalam tubuh mereka. Beberapa dekade seterlah Old Sparky sudah pensiun, para pengunjung dapat melihat tampilan mengerikan tersebut secara langsung.

Penjara memiliki nilai sejarah yang sama dengan situs sejarah lainnya, dengan jendela yang unik untuk menelisik sejarah politik suatu negaram padangan tentang kejahatan dan hukuman, serta hukum yang mengatur kebebasan dan hak asasi manusia. Setiap tahun, jutaan manusia menetas melalui lorong-lorong gelap dari penjara yang dinonaktifkan di seluruh dunia untuk mempelajari sejarah suram milik mereka.

Gerbang utama penjara di Pulau Robben, Afrika Selatan. (Thinkstock)

1. Robben Island, Afrika Selatan

Terletak di lepas pantai Cape Town, situs Warisan Dunia milik UNESCO ini sebelumnya merupakan tempat bagi para penderita kusta, pangkalan militierm dan yang paling terkenal ialah sebagai penjara dengan keamanan maksimum bagi para tahanan politik selama apartheid, atau sistem negara-sanksi Afrika Selatan segregasi rasial.

Sejarah milik Robben Island muram berakhir pada 1990-an, ketika rezim opresif Afrika Selatan dibongkat dan tahanan politik dibebaskan.

Para revolusioner anti-aparheid Nelson Mandela, uang bertugas 18 tahun di Robben Island, kemudian menjadi presiden kulit hitam pertama pada negara itu dalam pemilihan demokrasi perwakilan sepenuhnya pada 1994.  

Agar dapat mengunjungi lokasi ini, Anda harus menaiki Kapal perjalanan dari Cape Town ke pulau Robben dengan jadwal tiga kali keberangkatan dalam satu hari dengan memakan waktu sekitar 30 menit.

Old Melbourn Gaol menjadi tempat bagi para penjahat Australia kelas kakap. (Thinkstock)

2. Old Melbourne Gaol, Australia

Sekitar 1842 hingga 1929, Old Melbourn Gaol merupakan rumah bagi para penjahat Australia yang paling terkenal seperti, buronan Ned Kelly dan pembunuh berantai Frederick Bailey Deeming. Selama masa jabatannya, 133 tahanan telah dieksekusi antung dan dimakamkan dikuburan tak bertanda di halaman panjara. Salah satu pameran yang paling terkenal milik Gaol adalah koleksi dari topeng kematiannya.Setelah tahanan dieksekusi, kepalanya dicukur dan plester diaplikasikan pada wajah dah kepala dengan tujuan untuk membuat sebuah masker.Para sejarawan percaya bahwa negara mungkin telah membuat hal ini sebagai simbol kekuatan representasi kejayaan atas kejahatan. Topeng ini juga digunakan dalam penelitian pseudoscientific dari phrenology yang menyatakan bahwa formasi fisik tengkokrak dan wajah yang menunjukkan karkater seseorang.

Penjara Old Melbourne Gaol buka setiap hari mulai pukuk 09.30 hingga pukul 05.00, kecuali pada hari Natal dan Jumat Agung serta dapat dengan mudah dicapai menggunakan angkutan umum. Dengan harga tiket masuk untuk dewasa sebesar $19 dan anak-anak $10.

Lokasi penjara Alcatraz yang terpencil dan dikelilingi oleh perairan dingin San Fransisco Bay, diduga membuat penjara ini tidak dapat ditembus. (Thinkstock)

3. Alcatraz, Amerika Serikat

Salah satu penjara yang paling terkenal di Amerika Serikat,The Rock awlanya digunakan sebagai benteng militer dan penjara pada1850-an, dan kemudian dioperasikan sebagai penjara federal dari 1934 hingga 1963. Penjara yang merupakan rumah bagi narapidana terkemuka seperti Al ‘Scarface’ Capone dan Machine Gun Kelly. Lokasi penjara yang terpencil dan dikelilingi oleh perairan dingin dari San Fransisco Bay, diduga membuat penjara ini tidak dapat ditembus. Pada 1962, narapidana John Anglin, Clarence Anglin, dan Frank Morris menguji teori ini ketika mereka terselip antara kasur mereka dan kemudian membobol penjara utama dan melarikan diri dari pulau menggunakan rakit yang terbuat dari jas hujan,nasib mereka hingga saat ini belum diketahui.

Semua akses ke pulau ini hanya dapat menggunakan Alcatraz Cruises, yang beroperasi dari Pier 33 di San Fransisco. Siang dan malam wisata ini ditawarkan sepanjang tahun, dengan pengecualian pada hari libur.