Studi Terbaru: Minum Alkohol Mampu Ciptakan Psikologi Positif

By Hanny Nur Fadhilah, Jumat, 31 Desember 2021 | 11:00 WIB
Studi mengungkap alkohol mampu ciptakan psikologi positif. (Henry fournier/Unsplash)

Dengan cara bersikap bijaksana untuk tidak hanya memikirkan tetapi benar-benar memperhitungkan potensi hasil negatif dari penggunaan alkohol berlebihan, pemikiran jangka panjang ini membuat pilihan berdasarkan pertimbangan tersebut.

Misalnya Anda seseorang yang berusia awal 50-an, dan telah memikirkan bagaimana ingin menghabiskan waktu ketika pensiun. Namun di lain sisi, Anda juga ingin melakukan perjalanan dan menikmati rum, anggur, dan bir yang enak. Tetapi Anda juga memiliki kesadaran untuk mencapai tujuan jangka panjang, diperlukan batasan tertentu pada konsumsi alkohol saat ini.

Dengan mengingat tujuan jangka panjang tersebut, lebih mudah untuk melatih pengaturan diri dalam jangka pendek. Mengambil perspektif jangka panjang berguna dalam bidang kehidupan mana pun, sehingga kita lebih mampu menahan impuls dan bertahan dalam kebiasaan baik karena diingatkan akan apa yang benar-benar berharga dan diinginkan dari kehidupan.

Jadi pada intinya, alkohol dapat menjadi bagian dari hidup sehat tetapi hanya jika dikonsumsi secara moderat dan bijaksana. Tetapi ketika kita minum untuk alasan yang salah atau minum terlalu banyak, itu dapat merusak kesehatan dan kebahagiaan. Kekuatan karakter seperti kehati-hatian dan pengaturan diri dapat membantu seseorang dalam mengendalikan seberapa banyak dan mengapa mereka minum. Mengambil perspektif jangka panjang dan disengaja juga dapat membantu seseorang mengurangi konsumsi alkoholnya.

Baca Juga: Sisa Bir dalam Kendi Tua di Tiongkok Ini Berusia 9.000 Tahun