Mengartikan Kembali Gender

By , Rabu, 4 Januari 2017 | 16:00 WIB

Queergender: Orang yang identitas gendernya bukan pria maupun wanita, di antara atau melampaui gender, atau merupakan kombinasi dari gender-gender.

Interseks:Kategori yang menjabarkan orang dengan gangguan perkembangan seksual atau disorder of sexual development (DSD), suatu susunan reproduktif, genetik, genital, atau hormonal yang menghasilkan tubuh yang sering kali tidak dapat dengan mudah dikategorikan sebagai laki-laki atau perempuan. Orang sering tertukar antara interseks dan transgender, namun kedua hal ini amat berbeda. Istilah yang lebih dikenal umum, hermafrodit, dianggap sudah kuno dan kasar.

LGBTQ: Akronim yang dipakai untuk menyebut individu atau kelompok lesbian, gay, biseksual, transgender, queer, dan/atau yang terkait. LGBTQ bukanlah sinonim untuk “nonheteroseksual,” karena istilah tersebut menyiratkan bahwa transgender merupakan orientasi seksual. Varian istilah ini di antaranya LGBT dan LGBQ.

Nonbinari: Spektrum identitas dan ekspresi gender, sering kali berdasarkan penolakan terhadap asumsi binari gender bahwa gender adalah pilihan mutlak dari satu di antara dua, yakni laki-laki/pria/maskulin atau perempuan/wanita/feminin, berdasarkan jenis kelamin yang dinyatakan saat lahir. Istilah lain yang juga dipakai adalah “agender,” “bi-gender,” “genderqueer,” “cair gender,” dan “pangender.”

Kata ganti orang: Kata ganti orang yang mendukung keadaannya merupakan kata ganti paling tepat dan paling menghargai orang yang dimaksud sebagaimana yang didefinisikan oleh orang itu sendiri. Lebih baik tanyakan terlebih dahulu kata ganti orang apa yang ia gunakan. Selain kata ganti orang dalam Bahasa Inggris yang telah dikenal seperti “he,” “she,” dan “they,” kata ganti orang nongender yang baru diciptakan di antaranya adalah “zie” dan “per.”

Puberty Suppression: Proses medis yang menghentikan untuk sementara perubahan hormonal yang mengaktifkan pubertas dalam diri remaja muda. Hasilnya adalah penundaan disengaja terhadap perkembangan karakteristik seksual sekunder (seperti pertumbuhan payudara, pembesaran testis, kumis dan jenggot, penyebaran ulang lemak tubuh, perubahan suara). Supresi/penahanan ini memberi lebih banyak waktu untuk mengambil keputusan tentang intervensi hormon dan dapat mencegah meningkatnya disforia yang sering kali menyertai pubertas kaum muda transgender.

Queer: Istilah yang memayungi orang-orang yang bukan heteroseksual dan/atau sisgender. Istilah ini dalam sejarahnya digunakan sebagai hinaan; ada orang yang mengklaim ulang kata ini sebagai kata yang memberi dukungan, ada pula yang masih menganggapnya sebagai kata yang merendahkan.

Orientasi seksual: Rasa ketertarikan seseorang terhadap orang lain. Seseorang bisa tertarik dengan orang berjenis kelamin sama, lawan jenis, kedua jenis, atau dengan tanpa referensi seks atau gender. Ada orang-orang yang tidak mengalami ketertarikan seksual dan bisa jadi mengidentifikasi diri sebagai aseksual. Orientasi seksual adalah tentang ketertarikan terhadap orang lain (eksternal), sementara identitas gender merupakan rasa tentang diri sendiri yang sangat tertanam dalam benak (internal).

Transgender: Kadang kala disingkat menjadi “trans,” suatu kata sifat yang dipakai untuk menjabarkan orang yang identitas gendernya tidak sesuai dengan jenis kelamin biologis yang dinyatakan baginya saat lahir. Kata ini dapatdigunakan bagi satu rentang identitas, termasuk anak-laki-laki dan pria transgender – orang yang mengidentifikasi diri sebagai anak laki-laki atau pria tetapi dinyatakan sebagai perempuan saat lahir – serta anak perempuan dan wanita transgender – orang yang mengidentifikasi diri sebagai anak perempuan atau wanita tetapi dinyatakan sebagai laki-laki saat lahir.

Transseksual: Ini merupakan istilah lebih lawas yang digunakan bagi orang transgender yang melakukan intervensi hormonal atau pun operasi untuk mengubah tubuh mereka agar lebih sejalan dengan identitas gender mereka ketimbang dengan jenis kelamin yang dinyatakan bagi mereka saat lahir. Meskipun kata ini masih digunakan sebagai label identitas bagi sebagian orang, “transgender” telah menjadi istilah pilihan yang umum.