Pertama Kali Terdokumentasi, Monyet Berusaha Kawin dengan Rusa Sika

By , Senin, 16 Januari 2017 | 21:00 WIB

Seekor monyet jantan di Jepang terekam sedang mencoba untuk kawin dengan rusa sika betina. Ini merupakan dokumentasi pertama dua spesies yang terkait jauh melakukan interaksi seksual tanpa kekerasan.

Monyet jepang dan rusa sika sering kali tampak tergantung satu sama lain di Pulau Yakushima. Hubungan ini tak terkait dengan persahabatan. Rusa tahu bahwa jika mereka tetap berada di dekat monyet, mereka dapat mendapatkan buah-buahan yang dijatuhkan monyet dari kanopi hutan.

“Rusa juga sering terlihat memakan feses monyet, dan primata itu, sering tampak melakukan grooming dan menunggangi rusa,” kata Cédric Sueur, ahli perilaku hewan di Hubert Curien Multidisciplinary Institute di Prancis.

Interaksi semacam inilah yang sebenarnya hendak dipotret oleh Alexandre Bonnefoy ketika ia mengunjungi Yakushima untuk calon buku fotografinya yang berjudul Saru. Pada akhirnya ia justru mendapatkan lebih dari yang ia harapkan ketika berhadapan dengan seekor monyet jantan yang berusaha mengawini dua rusa sika berbeda.

Ketika Bonnefoy menunjukkan video tersebut kepada Sueur dan ahli primate lain, para ilmuwan tersebut menyadari dengan cepat bahwa kejadian semacam ini belum pernah terlihat sebelumnya di Yakushima, atau di tempat lain.

“Interasi seksual heterospesifik antara spesies yang tak terkait sangat jarang untuk diamati,” kata Sueur, penulis senior studi yang dipublikasikan dalam jurnal Primates. “Kasus ini merupakan yang kedua kalinya dilaporkan,” katanya.

Kasus yang pertama dilaporkan dalam studi tentang anjing laut berbulu antartika yang melakukan interaksi seksual dengan kekerasan terhadap penguin raja.

Frustasi Seksual

 Apa yang menyebabkan dua spesies yang tak terkait melakukan hal semacam itu?

Para ilmuwan mengatakan, kesalahan identifikasi bisa terjadi di antara spesies yang terkait dekat, seperti coyote dan anjing, misalnya. Tetapi dalam kasus ini, ilmuwan menekankan bahwa tidak mungkin monyet salah mengenali rusa sebagai kerabat monyet yang lain.

Ada kemungkinan bahwa monyet jantan memanfaatkan rusa betina untuk berlatih seks. Tetapi penjelasan tersebut kurang cocok, mengingat bahwa monyet merupakan hewan yang sangat sosial, dan ada banyak kesempatan bagi mereka untuk mengamati serta meniru rekan mereka.

Alasan yang paling masuk akal, menurut Sueur, yaitu bahwa monyet jantan yang melakukan interaksi seksual dengan rusa dalam video berada dalam posisi rendah di kelompoknya dan kesulitan mendapatkan hak kawin dengan betina.

“Akibat tak memiliki akses pada betina, monyet jantan ini belajar secara sosial untuk melakukan interaksi seksual dengan rusa sika demi mengurangi frustasi seksual mereka,” terang Sueur.

Apa yang dipikirkan rusa sika?

Pertanyaan lain yang muncul dalam benak para ilmuwan: Apakah rusa sika mau berpartisipasi dalam tindakan yang dilakukan monyet itu?

Dalam tayangan tersebut, seekor rusa betina dengan jelas tampak menolak tindakan monyet terhadapnya, sementara seekor rusa betina lain tampaknya tak terganggu dengan aksi monyet tersebut. Misalnya, setelah monyet selesai dan melompat turun, rusa tersebut membalik kepalanya untuk menjilat sperma di tubuh bagian belakangnya, yang kemungkinan merupakan sumber protein.

“Perilaku ini terlihat jauh kurang agresif dibandingkan ketika anjing laut berbulu antartika memaksakan dirinya pada penguin,” kata Emily Burdfield-Steel, ahli perilaku ekologi di University of Jyväskylä di Finlandia.

Ia melanjutkan, hal tersebut kemungkinan dikarenakan monyet biasanya tak membunuh dan memangsa rusa. Sementara anjing laut berbulu antartika kerap membunuh penguin raja, dan agresi seksual yang dilakukan oleh anjing laut dalam studi sebelumnya, berakhir dengan kematian penguin karena dimangsa anjing laut.

Di luar itu, Burdfield-Steel mengatakan dua kasus ini lebih mirip dari yang kita pikirkan.

“Dalam kedua kasus, pejantan dengan akses terbatas dengan betina dari spesies yang sama, kawin atau berupaya kawin dengan spesies lain yang pernah berinteraksi dengan mereka,” katanya.

Sementara itu, ahli ekologi mamalia besar di University of Pretoria di Afrika Selatan yang juga penulis studi tentang perilaku anjing laut berbulu antartika,P.J. Nico de Bruyn, berpendapat bahwa rusa sika mungkin juga menghindari risiko tergigit atau diserang jika tidak mau bekerja sama.

“Tentu saja, lebih mudah dan minim risiko bagi rusa jika ia membiarkan monyet melakukan aksinya,’ pungkas de Bruyn.