Tak hanya berdampak pada lingkungan, perubahan iklim ternyata juga memiliki efek buruk terhadap kesehatan mental kita.
Hal ini disampaikan oleh tim ilmuwan dari Center for Health and the Global Environment di Harvard T.H. Chan School of Public Health. Diwakili oleh Lise Van Susteren, mereka menyampaikan hubungan antara perubahan iklim dan kesehatan mental di Climate & Health Meeting, Kamis, 16 Februari lalu. Forum ini mempertemukan para ahli dari berbagai organisasi kesehatan masyarakat, universitas dan kelompok advokasi untuk membahas dampak perubahan iklim terhadap kesehatan.
“Para peneliti telah mendokumentasikan hubungan antara iklim yang ekstrim dan peristiwa cuaca dengan peningkatan agresi,” kata Van Susteren.
Ia mengatakan, sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam jurnal Science menemukan bahwa peningkatan suhu dan curah hujan ekstrim terkait dengan peningkatan konflik antar individu maupun kelompok.
Baca juga:
Perubahan Iklim Picu Perang dan Peningkatan Konflik?
Perubahan Iklim Bisa Berdampak Pada Pasokan Pangan Dunia
“Suhu yang meningkat menyebabkan peningkatan level adrenalin dalam tubuh, yang dapat berkontribusi pada agresi,” ujarnya.
Van Susteren juga menyoroti hubungan antara meningkatnya polusi udara dengan risiko masalah neurologis dan psikiatris yang lebih tinggi. “Ketika seseorang menghirup partikel-partikel polutan di udara yang tercemar, partikel tersebut dapat memasuki saraf penciuman seseorang dan menyebabkan peradangan saraf,” ucapnya.
Baca juga:
Es Laut Antarktika Menyusut Hingga Titik Terendah
Hampir Seluruh Kehidupan di Bumi Telah Terdampak Perubahan Iklim
Ia menambahkan, peradangan saraf terkait dengan gangguan kesehatan yang ditemukan di semua kelompok umur, termasuk penyakit Alzheimer dan gangguan kognitif.