Mengenal Lebih Jauh 7 Planet di Sistem TRAPPIST-1

By , Jumat, 24 Februari 2017 | 20:00 WIB
TRAPPIST-1f (NASA)

Dari permukaan TRAPPIST-1f, traveler luar angkasa akan dapat melihat planet-planet tetangga berjajar apik jika langit sedang cerah. TRAPPIST-1f juga berada di zona layak huni. Tetangga terdekatnya, TRAPPIST-1e, akan tampak seukuran bulan yang biasa kita lihat di Bumi. Bintang katai ultra dingin akan tampak tiga kali lebih besar dari Matahari yang dilihat penduduk Bumi di langit.

TRAPPIST-1f mengorbit bintangnya setiap 9,21 hari sekali, relatif santai jika dibandingkan dengan saudaranya yang berada paling dekat dengan bintang induk, tetapi tetap lebih cepat dibanding Merkurius (87,97 hari). Orbitnya berjarak 0.037 AU, atau setara dengan 13,3 kali jarak rata-rata Bumi-bulan. Jari-jarinya 1,04 kali jari-jari Bumi dan massanya 0,62 klali massa Bumi.

Para astronom mengatakan, TRAPPIST-1f berpotensi kaya air dalam bentuk cair, dan menerima jumlah cahaya yang sama dengan yang diterima Mars dari Matahari.

Mari lanjutkan perjalanan. Semakin jauh dari bintang induk, akan semakin dingin!!break!

TRAPPIST-1g

TRAPPIST-1g (NASA)

TRAPPIST-1g merupakan planet terluar yang berada di zona layak huni sistem TRAPPIST-1. Suhunya cukup dingin, tapi masih memungkinkan air bertahan dalam bentuk cair. TRAPPIST-1g mengorbit bintangnya tiap 12,35 hari pada jarak 0,045 AU (17,4 kali jarak rata-rata Bumi-bulan). Panjang jari-jarinya 1,13 kali jari-jari Bumi, membuatnya menjadi planet terbesar di sistem TRAPPIST-1. Massa planet ini 1,34 kali massa Bumi.

TRAPPIST-1g menerima cahaya dari bintang induknya dalam jumlah yang sama seperti cahaya yang diterima oleh suatu tempat di antara Mars dan sabuk asteroid di Tata Surya kita.

Perlu ditekankan bahwa zona layak huni berbeda-beda pada tiap sistem planet. Kontur zona tergantung pada komposisi atmosfer suatu planet, misalnya. Tarikan gravitasi planet-planet TRAPPIST-1 satu dengan lainnya juga dapat berpotensi menghangatkan mereka dari dalam, sehingga mengubah zona layak huni di sekitar bintang menjadi lebih jauh demi mempertahankan air cair. Radiasi bintang juga dapat mempengaruhi jarak yang pas agar air dapat tetap bertahan.

TRAPPIST-1h

TRAPPIST-1h. (NASA)

Pemberhentian kita yang terakhir adalah TRAPPIST-1h, planet terjauh dan paling misterius di antara saudara-saudaranya. Ia diperkirakan mengelilingi bintang induknya setiap 20 hari sekali pada jarak 0,06 AU atau setara dengan 23,3 kali jarak rata-rata Bumi-bulan. Akan tetapi, teleskop Spitzer hanya sekali melihat planet itu melintasi bintangnya, sehingga informasinya menjadi kurang pasti dibandingkan planet lainnya.

Para astronom memperkirakan, TRAPPIST-1h memiliki panjang jari-jari 0,76 kali jari-jari Bumi. Sementara itu, massanya belum diketahui. Planet ini berada di luar zona layak huni dengan permukaan berselimut es.

Ilustrasi sistem planet TRAPPIST-1. (NASA)

Kita sudah sampai di penghujung perjalanan menjelajah sistem planet TRAPPIST-1. Dari ketujuh planet yang sudah kita singgahi, mana yang menjadi favorit Anda?