Tak ada yang benar-benar mencegah penurunan fungsi kognitif di masa tua. Namun, menjaga otak tetap bekerja dengan baik dapat mengurangi penurunan tersebut. Berikut ini tiga hal yang dapat menjaga fungsi otak di masa tua.
1. Pendidikan
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di Neuroepidemiology yang menganalisa hasil tes memori lebih dari 11 ribu lansia di Eropa, peneliti menemukan pendidikan dapat memerangi penurunan kognitif di satu titik.
Mereka mengikuti tes mengingat di awal studi. Setiap dua tahun selama hampir satu dekade mereka mengikuti tes itu lagi.
Ketika ilmuwan membandingkan hasil-hasil tes itu dengan diagnosa demensia, mereka menemukan orang dengan pendidikan lebih tinggi tampaknya memiliki tingkat demensia lebih rendah.
Namun ketika peneliti melihat apa yang terjadi dengan mereka yang mengalami demensia, ditemukan pendidikan tampaknya tak mempengaruhi tingkat penurunan fungsi kognitif.Dengan kata lain, demensia dimulai tak peduli seberapa tinggi pendidikan seseorang.
Itu tidak berarti pendidikan bukan bagian penting dalam pencegahan demensia. Dorina Cadar, peneliti dari departemen ilmu kesehatan perilaku di University College of London dan pemimpin penelitian mengatakan, pendidikan memberi masyarakat cadangan kognitif lebih.
Sehingga, begitu penurunan kognitif dimulai, dibutuhkan lebih lama untuk mengalami efek perlambatan kemampuan berpikir yang berhubungan dengan usia.
Seperti rekening bank yang banyak, memiliki cadangan lebih banyak memberi kita ruang lebih besar untuk mengompensasi daerah-daerah di otak yang mungkin berkurang sepanjang waktu.
Ia mencatat bahkan tambahan tahun pendidikan dapat membantu seseorang satu kata tambahan dalam tes mengingat bertahun-tahun kemudian.
2. Teka Teki Silang, Punya Banyak Teman dan Belajar Bahasa Baru
Banyak penelitian terus mendukung fakta bahwa orang yang bermain kartu, membaca atau berteman baik cenderung mengalami demensia lebih lambat dibandingkan mereka yang tak terlibat aktivitas ini. Tetapi beberapa riset mulai menyimpulkan manfaatnya hanya berhenti di sana.
Satu penelitian terhadap hampir 1.200 orang lansia menemukan bahwa mereka yang mentalnya tetap aktif mungkin mengalami demensia belakangan.