Tetapi ketika dimulai, penurunan kognitif itu lebih cepat dibandingkan dengan yang tak begitu aktif secara intelektual.
Hal ini mungkin merefleksikan bahwa orang dengan otak lebih aktif atau pendidikan lebih tinggi mungkin memiliki cadangan lebih besar untuk diambil ketika otak mulai menurun. Tetapi ketika cadangan itu habis, tak ada lagi yang dapat diambil untuk menjalankan otak.
Masih dibutuhkan lebih banyak riset untuk mengerti bagaimana sistem cadangan itu memengaruhi penurunan berkaitan dengan usia.
Tetapi para ahli masih mengatakan cara terbaik untuk mencegah demensia adalah membuat cadangan sebanyak mungkin.
Tetap menjaga otak aktif, berteman banyak, mengunjungi museum atau mempelajari ketrampilan baru adalah satu cara mencapainya.
3. Olahraga
Banyak faktor lain memengaruhi bagaimana penuaan otak, termasuk aktivitas fisik, kesehatan jantung, kesehatan jiwa, tidur dan diet. Peran olahraga termasuk sangat penting.
Studi terbaru terhadap lebih dari 1.600 orang berusia di atas 65 tahun menemukan mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu duduk saja memiliki risiko sama mengalami demensia dengan orang yang membawa mutasi genetik yang membuat mereka berisiko lebih tinggi terkena Alzheimer's.
Tetapi aktif secara fisik mungkin membantu otak dengan menjaga jantung tetap fit. Banyak studi membuktikan faktor risiko sama untuk penyakit jantung seperti kadar Kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan diabetes juga mungkin membuat orang lebih berisiko kena demensia.
Kesehatan jantung yang buruk juga berarti aliran darah yang kurang ke otak, yang sebenarnya juga penting memberi nutrisi saraf otak dan menjaga koneksi saraf yang sehat.
"Kita harus benar-benar melihat tak hanya satu faktor tetapi kombinasi faktor. Olahraga, pola makan sehat dan bertemu teman serta keluarga. Semuanya tampak membantu kita di usia tua," kata Cadar.