Sebuah video di bawah air menunjukkan dua paus bungkuk (humpback whales) yang sedang mengepakkan sirip mereka untuk mendorong mereka ke depan.
Dengan berbagai hiasan perairan di samudera yang bergelombang di Afrika Selatan, ahli Biologi Paolo Segre memiliki tugas yang cukup menantang: meletakkan kamera video berukuran hamburger ke paus bungkuk seberat 60 ton.
Tidak hanya itu, Segre harus menempelkan kamera tersebut ke punggung paus yang lebar dengan sepasang cangkir pengisap. Ia memasangnya dengan menggunakan tiang 20 kaki dan berusaha menghindari ekor binatang itu, yang bisa menenggelamkan kapal (dan Segre) dengan sekali “tamparan”.
Video tersebut menampilkan sesuatu yang sama sekali tidak terduga tentang spesies paus paling terkenal di dunia.
Artikel terkait : Migrasi Paus Bungkuk yang Menakjubkan dalam Tayangan Video
Ketika menyaksikan video di laboratoriumnya di California, Segre terkejut melihat dua ekor paus bungkuk menggunakan sirip depan mereka untuk mendorong maju diri mereka sambil menerjang makanan. Selama ini, para ilmuwan menganggap bahwa paus menggunakan siripnya hanya untuk mengarahkan tubuh besar mereka ke dalam air.
“Mereka tampak seperti seekor burung yang mengepakkan sayapnya,” kata Segre. “Sampai dua tahun yang lalu, kami tidak tahu apa yang ikan paus lakukan di bawah air”, imbuhnya.
Para peneliti kemudian mengamati dan mendokumentasikan perilaku paus bungkuk ini, yang diterbitkan di Current Biology, 10 Juli 2017 silam.
Artikel terkait : Gunung Bawah Laut, Persinggahan Favorit Paus Bungkuk Saat Migrasi
Energi tambahan
Seekor paus bungkuk menyuplai tubuhnya yang sepanjang 45 kaki tersebut dengan udang kecil yang disebut krill, plankton, dan tanaman kecil lainnya.
Untuk mendapatkan krill yang berukuran besar dalam jumlah yang banyak, paus bungkuk menerjangkan tubuhnya ke depan dan membuka mulutnya untuk mengumpulkan seteguk besar air laut.
Kemudian, paus bungkuk meludahkan air tersebut melalui piring baleen yang menyaring para mangsa kecilnya. Setiap harinya, paus menerjang sebanyak ratusan kali yang tentunya membutuhkan banyak energi.
“Ini seperti menyetir di saat lalu lintas macet. Semua percepatan dan pemutusan itu sulit dilakukan ketika sedang mencari bahan bakar,” ujar Frank Fish, seorang ahli biologi kelautan di West Chester University, Pennsylvania yang tidak terlibat dalam studi ini.
Sirip-sirip paus tersebut akan mengepak, dan memberikan dorongan energi yang sangat dibutuhkan untuk mengangkat tubuh raksasa itu. Fish mencatat bahwa sebelum penelitian ini, para ilmuwan "telah melihat sirip paus bungkuk seperti sayap pesawat terbang yang statis."
Baca juga: Paus Bungkuk Bebas dari Daftar Ancaman Kepunahan
Layaknya jumbo jet, ia memiliki cacing di ekornya yang membantu mendorong tubuhnya bagaikan mesin jet. Kini, yang menarik adalah bahwa kita melihat paus menggunakan sayapnya untuk bergerak seperti burung.
Terbang di bawah air
Gerakan paus bungkuk ibarat burung dan hewan terbang lain yang mengepakkan sayapnya. Spesies laut lainnya, seperti singa laut dan kura-kura laut, juga menggunakan manuver ini untuk mendorong diri mereka melewati air.
Analisis hidrodinamika—ilmu yang mempelajari tentang mekanika fluida atau gerak air—tentang gerakan paus bungkuk di laboratorium memastikan bahwa baik kayuhan atas maupun bawah pada siripnya memberikan dorongan ke depan.
Meskipun begitu, perilaku tersebut jarang dilakukan oleh paus bungkuk. Mereka hanya melakukannya sebentar dan sekali saat mulai menerjang makanan mereka.
Baca juga: Aksi Balas Dendam Ala Paus Bungkuk
Misteri dalam air
Fish mengungkapkan, penelitian ini tetaplah memiliki batas. Kamera yang digunakan tidak bisa merekam apa yang sedang dilakukan para cacing ketika sirip paus sedang bergerak. Oleh karena itu, tidak ada yang tahu apakah sirip tersebut menopang semua dorongan ikan paus pada saat itu, atau apakah cacing itu membantu.
Segre juga hanya mendokumentasikan perilaku tersebut pada dua paus. Meskipun cukup untuk membuktikan bahwa paus bungkuk mengepakkan siripnya, tidak jelas seberapa umum perilaku tersebut di antara paus bungkuk yang lain.
Anggap saja itu merupakan hal lain yang menambah misteri di dalam lautan ini.