Setelah operasi penyelamatan untuk membebaskan paus Atlantik dari jaring penangkap, penyelamat satwa yang berpengalaman, Joe Howlett kehilangan nyawanya.
Hewan yang terancam punah itu terjerat oleh tali saat awalnya ditemukan oleh petugas National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Tim penyelamat dari New England Aquarium, Canadian Whale Institute, Dalhousie University, dan Tim Penyelamat Paus Campobello, yang Howlett juga tergabung ke dalamnya, dikirim untuk membantu membebaskan hewan tersebut pada tanggal 5 Juli.
"Mereka membebaskan ikan paus yang benar-benar terlilit, kemudian ada hal aneh terjadi dan paus itu membuat gerakan mendadak," kata Tim Penyelamat Paus Campobello, Mackie Green kepada TheStar.com.
Video yang memperlihatkan Joe Howlett membebaskan ikan paus yang terancam punah pada tahun 2016.
Howlett meninggal pada usia 59 tahun setelah bertahun-tahun bekerja untuk menyelamatkan hewan laut yang terancam punah. Ia juga merupakan nelayan lobster berpengalaman yang membantu mendirikan tim penyelamat pada tahun 2002. Keahliannya bekerja dengan peralatan-peralatan menangkap ikan membuatnya mahir membantu membebaskan mamalia laut yang terjerat.
Dalam sebuah pernyataan yang dimuat di halaman Facebook mereka, Canadian Whale Institute mengungkapkan kesedihan mereka atas kepergian Howlett:
"The Canadian Whale Institute sangat bersedih dengan meninggalnya Joe Howlett yang tak disangka-sangka, seorang teman pemberani dan pahlawan, yang kehilangan nyawanya membebaskan ikan paus yang terjerat oleh alat penangkap.. Dia sangat memerhatikan keadaan laut dan khawatir kalau-kalau ada ikan paus yang terjerat.”
Dominic LeBlanc, Menteri Perikanan dan Kelautan Kanada, yang menyuplai kapal yang telah melakukan operasi penyelamatan, mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengungkapkan belasungkawa dan memperingati bahayanya bekerja dengan satwa liar.
"Ada risiko serius terlibat dengan upaya membebaskan paus yang terjerat. Setiap situasinya tak terbaca, dan paus yang terjerat bisa tidak dapat diprediksi," kata LeBlanc.
Dilanjut berkomentar pada pers Kanada, Green menambahkan tentang mantan rekannya, "Joe pasti tidak ingin kita berhenti karena hal ini. Ini adalah sesuatu yang dia cintai dan tidak ada perasaan yang lebih baik daripada melepas jeratan pada ikan paus, dan saya tahu betapa ia merasa senang setelah memotong jeratan pada paus itu dengan jelas."
Perikanan dan Kelautan Kanada memperkirakan bahwa 500 paus Atlantik benar-benar ada di dunia. Setelah tujuh kematian misterius dalam rentang beberapa minggu, bulan lalu, dilakukan autopsi pada tiga paus itu.
Dalam siaran pers yang dikirim melalui email dari Marine Animal Response Society, sebuah kelompok yang telah menyelamatkan cetacea (Ordo Cetacea, meliuputi; paus, lumba-lumba, dan pesut) di daerah tersebut, temuan awal mengaitkan kematian dua paus dengan trauma tumpul (trauma karena terkena benda tumpul). Sebelumnya, paus pernah tertabrak oleh kapal-kapal besar, tetapi penyebab pasti dari trauma masih menjadi masalah spekulasi. Kondisi yang mendasari mungkin juga menjadi penyebabnya. Paus ketiga meninggal akibat terjerat alat penangkap.
Menurut tim aktivis Konservasi Ikan Paus dan Lumba-Lumba, terjerat alat penangkap adalah ancaman terbesar bagi paus, lumba-lumba, dan pesut. Bycatch atau tertangkapnya makhluk laut yang tidak diinginkan oleh jaring-jaring nelayan, berkontribusi terhadap matinya ratusan ribu mamalia laut di setiap tahunnya.
Dalam sebuah wawancara dengan Canadian Broadcast Company, walikota Pulau Campobello, Stephen Smart berkomentar atas meninggalnya Howlett mewakili masyarakat.
"Ada hal positif yang bisa kita mabil dari sebuah musibah, dia telah membantu, bukan? Itu semua berharga, yang harganya amat sangat mahal untuk dibayar.”