Bagaimana DNA Dapat Terawetkan Ribuan Tahun di Sedimen Arkeologi?

By Ricky Jenihansen, Kamis, 6 Januari 2022 | 13:00 WIB
Pengambilan sampel blok sedimen yang terimpregnasi untuk analisis DNA purba. (MPI f. Evolutionary Anthropology)

Para ilmuwan juga menggunakan blok sedimen dari Gua Denisova, sebuah situs yang terletak di Pegunungan Altai di Siberia Tengah Selatan. Sedimen tersebut mengandung DNA purba dari Neanderthal, Denisova, dan manusia modern dan menunjukkan bahwa partikel organik kecil menghasilkan lebih banyak DNA daripada sampel sedimen yang diambil secara acak.

"Ini jelas menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan yang tinggi dari pengambilan DNA mamalia purba dari sedimen Gua Denisova berasal dari kelimpahan sisa mikro dalam matriks sedimen daripada dari DNA ekstraseluler bebas dari kotoran, cairan tubuh atau jaringan seluler yang membusuk yang berpotensi teradsorpsi menjadi butiran mineral," kata Vera Aldeias, rekan penulis studi dan peneliti di University of Algarve di Portugal.

Menurut peneliti, studi tersebut merupakan langkah besar lebih dekat untuk memahami secara tepat di mana dan dalam kondisi apa DNA purba diawetkan dalam sedimen. Pendekatan yang dijelaskan dalam penelitian ini memungkinkan pengambilan sampel sedimen skala mikro yang sangat terlokalisasi untuk analisis DNA dan menunjukkan bahwa ancient DNA (aDNA) tidak terdistribusi secara merata dalam sedimen. Dan bahwa fitur sedimen tertentu lebih kondusif untuk pelestarian DNA purba daripada yang lain.

Penggalian di Gua Denisova, Siberia. (IAET/Siberian Branch Russian Academy of Sciences)

"Menghubungkan aDNA sedimen ke konteks mikro arkeologi berarti kita juga dapat mengatasi kemungkinan pergerakan fisik aDNA di antara endapan sedimen," kata Susan Mentzer seorang peneliti di Senckenberg Center for Human Evolution and Palaeoenvironment (Jerman).

Sementara itu, Diyendo Massilani, penulis utama studi tersebut, mampu memulihkan sejumlah besar DNA Neanderthal dari hanya beberapa miligram sedimen. Dia bisa mengidentifikasi jenis kelamin individu yang meninggalkan DNA mereka. "DNA Neanderthal dalam sampel kecil sedimen yang tertanam plastik ini jauh lebih terkonsentrasi daripada yang biasanya kita temukan dalam material lepas," katanya

"Dengan pendekatan ini akan menjadi mungkin di masa depan untuk menganalisis DNA dari banyak individu manusia purba yang berbeda dari hanya sebuah kubus kecil dari sedimen yang dipadatkan. Sangat lucu untuk berpikir bahwa ini mungkin karena mereka menggunakan gua sebagai toilet puluhan orang. ribuan tahun yang lalu."

Baca Juga: Ilmuwan Temukan DNA Hominid dan Hewan Purba di Sedimen Gua Denisova