Bulan Asing Seukuran Neptunus Ditemukan

By , Kamis, 3 Agustus 2017 | 13:00 WIB

Beberapa planet berukuran seperti Jupiter justru merapat dengan bintang mereka. Para astronom menganggapnya sebagai Jupiter panas yang terbentuk di pinggiran dingin sistem bintang mereka. Namun, ketika planet-planet tersebut bermigrasi, apa yang terjadi pada bulan mereka menimbulkan banyak pertanyaan.

(Artikel terkait: Inilah Alasan Mengapa Kita Belum Menemukan Keberadaan Alien)

“Mereka melihat planet yang lebih dekat dengan matahari daripada Jupiter adalah milik kita," kata astronom Observatorium Leiden, Matthew Kenworthy, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. "Jadi pertanyaannya adalah, selama proses migrasi ini, apakah planet-planet ini kehilangan bulan mereka?", ucapnya.

Menurut data terbaru, planet Kepler ini tidak dipenuhi bulan. Para peneliti mengatakan, tidak lebih dari 108 dari 284 dunia asing yang dipelajari bisa memilikinya. Kendala ini menunjukkan bahwa banyak planet mirip Jupiter melepaskan bulan mereka jika mereka bermigrasi.

Harapan untuk Hubble

Ketika para peneliti menerapkan model bulan ke 284 planet individual, mereka juga menemukan sinyal menarik dari Kepler-1625b. Tambahan dalam data menunjukkan bahwa badan ukuran Neptunus yang lebih kecil mengorbit planet ini.

Dengan asumsi tertentu, hanya 1 dari 24.000 kemungkinan fluktuasi ini adalah kebetulan. Meskipun terdengar meyakinkan, itu hanya memenuhi syarat sebagai bukti di dunia astrofisika. Pengamatan Hubble bulan Oktober lah yang menentukan, apakah mengkonfirmasi atau justru menghancurkan fenomena bulan baru ini.

(Baca juga: NASA Akui Tidak Mampu Kirim Manusia ke Planet Mars)

Coauthor Teachey mengatakan bahwa dia belum berani menebak akhir dari fenomena bulan asing ini, begitu pula dengan Kenworthy. “Jika itu benar, itu akan sangat mengagumkan. Namun, seperti apa yang dikatakan penulis studinya, ini hanyalah prediksi awal,” ujar Kenworthy.

Ilmuwan planet MIT, Sara Seager, sependapat dengan Kenworthy. “Ini masih sebuah kandidat,” katanya melalui e-mail. “Saya benar-benar menantikan pengamatan Teleskop Luar Angkasa Hubble pada tahun 2017, untuk melihat apakah hal itu benar adanya,” tambah Seager.