Tanaman dan Jamur Berpenampilan Ganjil Sekaligus Menyeramkan di Bumi

By , Kamis, 3 Agustus 2017 | 15:00 WIB

Nama jamur ini berasal dari cara mereka menumbuhkan spora, yang terkadang mirip gigi geraham besar berdarah. Tak seperti jamur-jamur lain yang menumbuhkan spora di balik tudungnya, jamur ini menumbuhkan sporanya dalam seperti tetesan darah di atas tudungnya yang mirip gigi.

Baca juga: Mengapa Udara Dingin Bikin Sering Buang Air Kecil?

Jamur ini mengekskresikan cairan warna merah seperti getah, ketika mereka menyerap air ekstra dari tanah yang basah. 'Getah' itu mengandung senyawa antibakteri, tetapi hingga saat ini, belum diketahui apa alasannya.

Tanaman jackal food

Tanaman jackal food. (Chris Mattison, Nature Picture Library via National Geographic)

Tanaman yang jamak ditemukan di kawasan selatan Afrika ini memiliki siklus hidup yang sama anehnya dengan penampilannya. Diberi nama "jackal" food, karena tanaman ini biasa disantap oleh anjing hutan (jakal).

Karena sebagian besar waktu hidupnya dihabiskan di bawah tanah, jackal food tidak memproduksi klorofil dan tidak berfotosintesis layaknya tanaman hijau. Tanaman ini justru menjadi parasit yang menghisap nutrisi dari akar tanaman lain.

Bahkan, bunganya pun tumbuh di bawah tanah, dan akan muncul sehabis hujan. Lobus berwarna cokelat itu akan menembus tanah dan terbuka sehingga memperlihatkan daging bagian dalam yang berwarna oranye.

Jackal food mengeluarkan bau campuran antara bangkai dan feses, yang sangat sempurna untuk menarik perhatian lalat dan kumbang kotoran dan membantu penyerbukannya. Seperti bunga bangkai yang terkenal, tanaman ini menaikkan suhu tubuhnya sendiri untuk lebih menarik perhatian lalat dan meningkatkan kekuatan bau busuknya.

Jamur oranye cedar-apel

Jamur oranye cedar-apel (Backyard Productions, Alamy via National Geographic)

Jamur ini merupakan parasit yang hidup di pohon apel dan cedar pada titik berbeda dalam siklus hidupnya. Pada pohon cedar, jamur ini tumbuh menjadi bola oranye besar yang menggantung dari dahan selayaknya buah.

"Kemudian di musim hujan, lengan-lengan oranye keluar dari bola itu. Bentuknya kenyal dan aneh, mereka terlihat seperti gurita pohon yang aneh," ujar Hodge. Tentakel-tentakel oranye itu bahkan bisa menyusut dan membengkak karena curah hujan.

Bola oranye itu akan melepaskan spora-spora yang terbawa angin hingga ke pohon apel, tempat mereka tumbuh menjadi semacam benang oranye kecil yang menyebabkan penyakit pada pohon tersebut. Pada akhirnya, jamur seperti benang tersebut akan menghasilkan spora yang akan kembali ke pohon cedar, dan mengulang siklus yang sama.