Empat Spesies Katak Baru dari Genus <i>Philautus</i> Ditemukan di Sumatra

By , Jumat, 11 Agustus 2017 | 10:00 WIB
Philautus polymorphus (Dr Amir Hamidy, M Sc/LIPI)

Nama polymorphus diberikan oleh para peneliti karena warna dan motifnya yang sangat bervariasi, tetapi biasanya katak ini juga memiliki garis putih vertikal di bagian depannya.

Kepada Kompas.com, Selasa (8/8/2017), Dr Amir berkata bahwa katak ini paling mudah dikenali dari tonjolan berbentuk kerucut di bagian kelopak mata dan tonjolan-tonjolan yang signifikan pada bagian kaki katak ini.

(Baca juga: Pertama Kalinya Ditemukan, Katak yang Bercahaya dalam Gelap)

Selain itu, pejantan dari jenis katak berukuran sedang hingga besar ini juga tidak memiliki nuptial pad dan betinanya tidak memiliki benjolan besar di moncong.

Hidup di dataran tinggi antara 1337-2204 meter di atas permukaan laut, P. polymorphus bisa ditemukan dari daerah pegunungan Sumatra selatan dan tengah hingga Gunung Marapi, Sumatra Barat.

3. Philautus thamyridion

Philautus thamyridion (Dr Amir Hamidy, M Sc/LIPI)

P. thamyridion adalah katak kecil berwarna cokelat dengan kaki yang panjang dan bergaris-garis hitam. Katak ini juga memiliki tonjolan-tonjolan di area kelopak mata, punggung, dan kaki.

Namun, jangan mengganggap remeh P. thamyridion. Seperti namanya yang diambil dari Thamrys, seorang penyanyi yang sombong dalam mitologi Yunani, katak ini memiliki suara yang keras, cepat, dan bernada tinggi, meskipun bertubuh kecil.

(Baca juga: Seks Berbusa Ala Katak Pohon Grey Foam-Nest)

Diawali dengan bunyi “tek-tek”, katak ini biasanya mulai bernyanyi ketika matahari tenggelam atau langit mendung hingga satu jam setelah gelap.

P. thamyridion tinggal di daerah penggunungan Sumatra selatan pada ketinggian 911-1946 meter di atas permukaan laut.

4. Philautus ventrimaculatus