Kini Menjual Cula Badak di Afrika Selatan Dilegalkan

By , Selasa, 22 Agustus 2017 | 16:00 WIB

Pihak oposisi begitu kuat hingga para hacker bahkan menyerang situs tersebut minggu lalu. Situs pelelangan yang diretas, ditulisi: "Kurangnya kasih sayang Anda terhadap hewan sangat keterlaluan dan telah ditangani dengan benar." Kemudi aman pun dipulihkan. Sebuah kelompok bernama National Frog Agency/Central Frog Services, yang memiliki akun twitter @NFAGov mengaku bertanggung jawab atas serangan cyber tersebut.

Namun, Hume di situsnya mengklaim bahwa perdagangan cula badak legal akan menyaingi perdagangan ilegal dan menurunkan harga cula, yang mana pasar ilegal Afrika Selatan dapat menghasilkan $3.000 per pon. Pelelangan tersebut, bagaimanapun tidak akan memiliki harga pembukaan yang tetap, kata Johan Van Eyk dari Auctioneers Van kepada Agence France-Presse, menurut Phys.org.

“Kita harus melihat berapa yang orang-orang mau bayar, baru kita punya gambaran harganya di pasar legal,” katanya. 264 cula yang dia dagangkan bisa terjual seharga £1.100.

Sebuah tanduk badak ditimbang sebelum disimpan. (David Chancellor, Kiosk via National Geographic)

Pemerintah Afrika Selatan bersikeras memberikan perlindungan sesuai tempatnya sebagai upaya pencegahan bocornya cula-cula tersebut ke pasar gelap.  

"Departemen menempatkan nilai pada kebutuhan untuk memantau pergerakan cula, dan untuk alasan ini, ada sistem yang memungkinkan kita melakukan itu," demikian bunyi sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada 17 Agustus oleh Edna Molewa, Menteri Lingkungan Afrika Selatan.

Dia menunjuk pada sistem perizinan, menandai persyaratan, dan database nasional untuk cula badak, juga profil DNA yang diperlukan dari masing-masing cula sebagai contoh bagaimana pemerintah terus melacak culanya.

Hume juga berencana akan melangsungkan pelelangan fisik cula badak pada bulan September mendatang.