'Pengabdi Setan' dan Kisah Hantu Perempuan: Simbol Adanya Kekerasan Terhadap Perempuan

By National Geographic Indonesia, Senin, 16 Oktober 2017 | 14:00 WIB
Salah satu adegan di film Pengabdi Setan. (Lutfi Fauziah)

Minim layanan publik, kekerasan: hantu yang sebenarnya

Kisah para hantu perempuan warisan leluhur ini seolah menjadi peringatan dari generasi-generasi pendahulu kita mengenai nasib perempuan Indonesia. Angka-angka dan data itu patut dinobatkan sebagai hantu dan momok bagi perempuan Indonesia masa kini.

Apalagi bila setelah menengok data-data tersebut kemudian tidak ada pembenahan menyeluruh dan sistematis dari para aktor pembangunan, maka selamanya perempuan Indonesia bernasib seperti sundel bolong, kuntilanak, dan Si Manis Jembatan Ancol.

"Jika kita tidak memperbaiki akses pelayanan kesehatan bagi perempuan dan membiarkan pelaku kekerasan seksual bebas tanpa hukuman atas kejahatannya, kita akan melanggengkan kisah hantu perempuan pada generasi selanjutnya. Tak hanya di gambar bergerak, tapi juga di dunia nyata.

Penulis: Gita Putri Damayana, Researcher at PSHK and lecturer at Jentera Law School, Indonesian Center for Law and Policy Studies (PSHK)

Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.