Bencana Meningkat, Pakar Desak Negara-negara Lebih Cepat Kurangi Emisi

By , Selasa, 7 November 2017 | 14:00 WIB

Dengan bencana alam seperti badai, banjir dan dampak-dampak lain akibat perubahan yang semakin merusak, semakin mendesak untuk setiap negara meningkatkan target pengurangan emisi, bila mereka ingin pemanasan global tetap dalam ambang batas aman, kata para pakar menjelang pertemuan iklim PBB yang dimulai Senin (6/11).

Sekitar 163 negara telah menyerahkan rancangan bagaimana kontribusi mereka untuk memenuhi tujuan perjanjian iklim Paris yang membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat celsius di atas level sebelum masa industri.

Namun apabila semua rancangan itu disatukan kemungkinan akan menyebabkan kenaikan suhu sebanyak 3 derajat pada abad ini, menurut PBB.

Nicholas Nuttal, Juru Bicara dari Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim mengatakan rencana-rencana nasional yang diajukan sebelum pertemuan Paris "sudah diketahui tidak bisa memenuhi tujuan-tujuan jangka panjang Kesepakatan Paris."

Tahun ini telah terjadi banyak kondisi cuaca ekstrim yang telah lama diperingatkan oleh para ahli, antara lain banjir besar di Asia, badai-badai yang merusak di Karibia dan Amerika Serikat, dan kebakaran lahan di California dan selatan Eropa.

Dalam upaya mengurangi emisi dan mencegah dampak yang lebih buruk, "kita berpacu dengan waktu," kata Angel Gurria, Sekretaris Jenderal OECD, minggu lalu.

"Kita harus menanamkan bahwa melindungi lindungan adalah tidak hanya bisnis yang bagus, tapi juga kebijakan yang bagus," kata Gurria.

Ketika 195 negara bertemu di Bonn, Jerman untuk pembicaraan iklim PBB, mereka kan membuat aturan untuk menerapkan kesepakatan Paris, termasuk beberapa isu yang kadang-kadang masih memicu perdebatan seperti misalnya bagaimana pengurangan emisi gas yang mengubah iklim, bisa dilaporkan dan diperiksa oleh negara lain.

Tetapi waktu tidak banyak. Emisi global gas pengubah iklim harus meningkat pada 2020 atau tiga tahun lagi dari sekarang untuk menjaga agar tingkat pemanasan berada di ambang batas aman, menurut World Resources Institute.

Camilla Born, penasihat senior untuk E3G, lembaga penelitian iklim bermarkas di London mengatakan: "Kita harus menunjukkan peningkatan ambisi pada 2020, bila ingin tetap pada jalur untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang tersebut."

"Ini tugas yang lebih luas dan dalam dari yang pernah kita lihat sebelumnya. Ini bukan hanya pembicaraan mengenai menaikkan target-target. Hal ini tentang menyusun ekonomi kita secara berbeda.

"Kita bergerak ke arah sana, namun kita butuh bergerak lebih cepat," kata Born kepada Thomson Reuters Foundation. "Ini bukan kesepakatan yang sudah tuntas, tapi kita masih punya banyak bahan untuk mewujudkannya," kata dia. 

Sumber pendanaan