Teknologi Perjalanan Waktu, Mungkinkah Kelak Dapat Terwujud?

By Sysilia Tanhati, Senin, 10 Januari 2022 | 11:00 WIB
Legenda Jepang Urashima Taro juga berkisah tentang perjalanan waktu. Seorang manusia mengunjungi istana bawah laut Dewa Naga Ryujin. Dia tinggal di sana selama tiga hari, tetapi ketika kembali ke permukaan, 300 tahun telah berlalu. (Daderot/Wikimedia)

Pada tahun 1960, ilmuwan Pellegrino Ernetti mengeklaim bahwa ia mengembangkan chronivisor. Mesin ini memungkinkan seseorang untuk melihat di masa lalu. Teorinya adalah bahwa kejadian apa pun yang meninggalkan bekas energi yang tidak akan pernah bisa dihancurkan. Ernetti diduga mengembangkan mesin yang dapat mendeteksi, memperbesar, dan mengubah energi ini menjadi gambar. Ini seperti TV yang menunjukkan apa yang terjadi di masa lalu.

Pada 1980-an, ada laporan eksperimen perjalanan waktu kontroversial lainnya. Proyek Montauk diduga bereksperimen dengan perjalanan waktu. Proyek ini diperkirakan dilakukan di stasiun angkatan udara Montauk untuk mengembangkan teknik perang psikologis dan penelitian unik termasuk perjalanan waktu.

Namun sama halnya seperti kejadian Philadelphia, proyek Montauk ini masih menjadi perdebatan. Meski sangat masuk akal untuk berasumsi bahwa militer tertarik pada kemungkinan perjalanan waktu. Sehingga mereka mungkin terlibat dalam penelitian ekstensif tentang masalah ini.

Baca Juga: Kisah-Kisah Perjalanan Waktu yang Tersebar Ke Seluruh Dunia

Pada tahun 2004, Marlin Pohlman, mengajukan paten untuk metode distorsi gravitasi dan perpindahan waktu. Pada tahun 2013 Wasfi Alshdaifat mengajukan paten lain untuk mesin kompresi ruang dan pelebaran waktu yang dapat digunakan untuk perjalanan waktu.

Seorang fisikawan dari Universitas Connecticut, Profesor Ronald Lawrence Mallett, mengerjakan konsep perjalanan waktu pada tahun 2006. Penelitiannya dilakukan berdasarkan teori relativitas Einstein. Pada saat itu, Mallett benar-benar yakin bahwa perjalanan waktu itu mungkin.

Dia meramalkan bahwa perjalanan waktu manusia akan mungkin terjadi di abad kita. Fisikawan partikel Brian Cox setuju bahwa perjalanan waktu mungkin terjadi tetapi hanya dalam satu arah.

Kisah misterius lainnya berasal dari Ali Razeqi, direktur pelaksana Pusat Penemuan Strategis Iran. Ia mengembangkan perangkat yang dapat melihat ke mana saja dalam rentang waktu 3 sampai 5 tahun ke depan. Namun kisahnya menghilang dalam beberapa jam setelah muncul di internet.

Secara teori, perjalanan waktu adalah mungkin, meskipun sulit untuk dipahami. Apakah penelitian yang dikutip di atas membawa kita lebih dekat untuk mewujudkan perjalanan waktu? Jika demikian, kita hanya bisa berharap agar teknologi itu tidak jatuh ke tangan yang salah.

Baca Juga: Perjalanan Waktu: Bagaimana Rasanya Hidup di Zaman Romawi Kuno