Pandangan Sains Soal Kerokan untuk Mengatasi Masuk Angin

By Dok Grid, Minggu, 19 November 2017 | 12:00 WIB
Di Vietnam dan Kamboja kerokan dikenal dengan nama cao gio, sementara dalam bahasa Cina disebut gua (Lutfi Fauziah)

Ketika pelayanan medis menjadi barang komoditas, orang akan beralih ke pengobatan tradisional atau alternatif untuk kesembuhannya.

Inilah salah satu alasan mengapa orang melakukan kerokan sebelum memutuskan berobat ke dokter.

Kerokan populer di negara-negara Asia dan tidak banyak dikenal di benua lain. Bahkan praktik ini tidak ikut berasimilasi walaupun banyak orang Asia bermigrasi ke negara lain.

Di Vietnam dan Kamboja kerokan dikenal dengan nama cao gio, sementara dalam bahasa Cina disebut gua sha.

Kerokan dan masuk angin

Kerokan termasuk terapi yang dermabrasive (merusak kulit) untuk menyembuhkan gejala masuk angin, seperti mual, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, dan pusing.

Gejala masuk angin ini biasanya timbul saat tubuh terganggu oleh udara dingin yang menyempitkan pembuluh darah dan membatasi asupan oksigen di kulit.

Terkadang, reaksi ini hanya terjadi di beberapa bagian tubuh yang spesifik seperti leher dan bagian belakang tubuh.

Kerokan berguna untuk memanaskan tubuh dengan menggosok/mengerok bagian tubuh yang terasa dingin.

Kulit yang digosok akan terbuka dan menghasilkan tanda merah karena pembuluh darah di bawahnya rusak.

Namun, reaksi ini memungkinkan kulit untuk menerima lebih banyak oksigen dalam pembuluh darah untuk kemudian menetralkan zat beracun yang ada di dalam tubuh.

Kenyataannya, kerokan bukanlah cara yang efektif meningkatkan panas tubuh dibandingkan dengan misalnya minum air hangat atau ramuan herbal seperti air jahe.