Pengembangan destinasi wisata, kata dia, harus disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Jika perlu desain menghadirkan konsultan pariwisata.
Hal itu mencontoh pada kesuksesan Banyuwangi menyulap daerah yang tandus menjadi wisata yang berkelas. Jalan akses yang rusak juga dimanfaatkan dengan wisata adventure.
"Banyuwangi wisatanya naik pesat sekali. Bupatinya cerita, bahwa dia punya wisata tapi jalan gak ada, dan warga marah agar dibuatkan jalan. Bupati itu cari konsultan justru memberi masukan bagus, disurvei dan bertanya turis apakah ingin bangun jalan, hotel, atau ingin suasana lain," kata Ganjar.
"Ternyata masukan jalan jangan diaspal, jalan adventure naik jip lewat sungai. Jangan dibuat hotel tinggi, tapi cottage, jangan dikasih semua fasilitas, listrik, wifi. Cottagenya mahal minta ampun, tinggal pilihan seperti apa pengembangannya," pungkasnya.
Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.