Tren "Kodokushi", Mati Dalam Kesendirian Terus Tumbuh di Jepang

By , Jumat, 1 Desember 2017 | 11:00 WIB

"Namun, kondisi itu telah berubah dengan peningkatan orang yang memilih hidup sendiri, dan jumlah keluarga makin mengecil," tambahnya.

Dalam tiga dekade terakhir, Jepang menghadapi pangsa rumah tangga penghuni tunggal tumbuh lebih dari dua kali lipat menjadi 14,5 persen dari total populasi, kenaikan tersebut terutama didorong oleh pria berusia 50-an dan wanita berusia 80-an atau lebih.

(Baca juga: Orang Kesepian Berpotensi Alami Gangguan Kesehatan)

Tingkat pernikahan juga menurun. Para pakar meyakini banyak pria khawatir pekerjaan mereka terlalu genting untuk menetap dan memulai sebuah keluarga.

Selain itu, lebih banyak wanita memasuki dunia kerja merasa tidak membutuhkan suami untuk mencukupi kebutuhan mereka.

Satu dari empat pria Jepang berusia 50 tahun tidak pernah menikah. Pada 2030, angka tersebut diperkirakan naik menjadi satu dari tiga pria.

Sebanyak 15 persen lansia di Jepang hidup dalam kesendirian, mereka bahkan hanya berbincang satu kali dalam sepekan. Angka itu lebih tinggi dari jumlah lansia yang hidup sendiri di Swedia, Amerika Serikat, dan Jerman yang berkisar 6-8 persen.

Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Kodokushi", Mati Dalam Kesendirian Jadi Masalah Serius di Jepang.