Pertama Kalinya, Pendarat Chang'E 5 Deteksi in Situ Air di Bulan

By Ricky Jenihansen, Jumat, 14 Januari 2022 | 14:00 WIB
Pendarat Chang'E 5 saat kembali ke Bumi. (Reuters)

Nationalgeographic.co.id—Untuk pertama kalinya, tim peneliti gabungan Institute of Geology and Geophysics of the Chinese Academy of Sciences (IGGCAS) melaporkan deteksi in situ air di permukaan bulan. Analisis sinyal air tersebut berdasarkan data spektral reflektansi dari permukaan bulan yang diperoleh pendarat Chang'E 5 yang telah kembali ke Bumi.

Profs. LIN Yangting dan LIN Honglei dari IGGCAS memimpin penelitian tersebut yang memperoleh bukti langsung dari permukaan bulan tersebut. Para peneliti dari National Space Science Center of CAS, University of Hawaii, MAnoa, Shanghai Institute of Technical Physics of CAS dan Nanjing University juga terlibat dalam tim gabungan ini. Laporan penelitian tersebut dipublikasikan di Science Advances dengan judul "In situ detection of water on the Moon by the Chang’E-5 lander".

"Kami melaporkan hasil analisis spektrum reflektansi (0,48 hingga 3,2 mikrometer) yang diperoleh oleh pendarat Chang'E-5, yang memberikan konteks penting dari sampel yang dikembalikan dari Procellarum Oceanus Utara Bulan," tulis peneliti dalam laporan penelitiannya.

"Kami memperkirakan hingga 120 bagian per juta (ppm) air (OH + H2O) di regolit bulan, yang sebagian besar dikaitkan dengan implantasi angin matahari".

Seperti diketahui, hingga saat ini telah banyak pengamatan orbital dan pengukuran sampel yang diselesaikan selama dekade terakhir telah menyajikan bukti keberadaan air di bulan. Seperti misalnya hidroksil dan/atau H2O di Bulan. Pengamatan yang sebelumnya, terutama dilakukan dengan menggunakan teleskop dari bumi. Namun, tidak ada pengukuran in-situ yang pernah dilakukan di permukaan bulan.

Melansir eurekalert, diketahui bahwa pesawat ruang angkasa Chang'E-5 mendarat di salah satu basal muda di permukaan bulan, yang terletak di lintang menengah-tinggi di Bulan, dan mengembalikan 1.731 g sampel. Namun, sebelum mengambil sampel dan membawa tanah bulan ke Bumi, spektrometer mineralogi bulan (LMS) di atas pendarat melakukan pengukuran reflektansi spektral regolit dan batu. Sehingga memberikan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendeteksi air permukaan bulan.

Gambar konteks di lokasi pendaratan Chang'E-5 yang ditangkap oleh PCAM dan LMS. (LIN Honglei)

Air (OH/H2O) dapat dideteksi menggunakan fitur spektral pada sekitar 3 mikrometer. Namun, di atas 2 mikrometer, emisi termal dari permukaan bulan yang panas akan secara signifikan mengubah dan menutupi fitur spektral.

Oleh karena itu, para peneliti menggunakan model koreksi termal untuk mengoreksi spektrum LMS. Setelah koreksi ini, penyerapan spektral yang tidak diragukan pada 2,85 mikrometer diamati di lokasi pendaratan Chang'E-5.

Analisis spektral kuantitatif menunjukkan bahwa tanah bulan di lokasi pendaratan mengandung kurang dari 120 ppm air. Kandungan tersebut sebagian besar dikaitkan dengan implantasi angin matahari. Ini konsisten dengan analisis awal sampel Chang'E-5 yang dikembalikan.

Sebaliknya, batuan ringan dan vesikular yang juga dianalisis menunjukkan penyerapan yang jauh lebih kuat pada 2,85 mikrometer, sesuai dengan perkiraan sekitar 180 ppm air, sehingga menunjukkan sumber air tambahan dari interior bulan.