Bagaimana Cara Hewan Bertahan Hidup Tanpa Makanan Saat Hibernasi?

By Agnes Angelros Nevio, Kamis, 13 Januari 2022 | 16:00 WIB
Seekor beruang berhibernasi di sarang yang nyaman untuk melewati musim dingin yang panjang. ()

Nationalgeographic.co.id-Selama musim dingin, ketika di luar dingin dan membeku, yang ingin manusia lakukan hanyalah tetap terbungkus selimut dan tetap di tempat tidur. Secangkir mie atau cokelat panas yang mengepul juga membantu. Pada saat-saat seperti ini, orang mungkin iri pada hewan seperti beruang, yang tertidur selama musim terdingin dan bangun segar di musim semi. Mereka tetap nyaman di sarang mereka yang hangat sepanjang musim dingin, tetapi ini membuat orang bertanya-tanya, bagaimana mereka bisa hidup tanpa makanan untuk waktu yang lama?

Kebutuhan akan hibernasi

Hibernasi adalah adaptasi hemat energi untuk melindungi diri dari kondisi buruk. Selama periode cuaca buruk dan kekurangan makanan, hewan tertentu berhibernasi untuk menghemat energi dan bertahan hidup. Hibernasi melibatkan perlambatan metabolisme yang signifikan, termasuk penurunan detak jantung dan laju pernapasan, bersama dengan penurunan suhu tubuh. Mengurangi metabolisme mereka memungkinkan hewan-hewan ini menghemat energi selama bulan-bulan dingin yang panjang itu.

Untuk memahami perlunya hibernasi, pertama-tama kita harus memahami perbedaan antara organisme endotermik dan ektotermik.

Ektotermik adalah hewan yang suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan. Ini berarti bahwa mereka bergantung pada lingkungan eksternal mereka untuk mengatur suhu tubuh mereka. Biasanya, mereka memiliki suhu tubuh yang berubah dengan suhu lingkungan mereka.

Eltotermik mengatur suhu tubuh mereka sampai batas tertentu, tetapi tidak dengan menghasilkan panas. Mereka bergantung pada hal-hal seperti sinar matahari atau permukaan batu yang dipanaskan untuk pemanasan. Sebaliknya, mereka mencari keteduhan untuk menenangkan diri. Sumber panas fisiologis internal mereka terbatas, sehingga mereka bergantung pada lingkungan mereka untuk pengaturan. Mereka juga dikenal sebagai hewan 'berdarah dingin', dan termasuk ikan, amfibi, dan reptil.

Sebaliknya, endotermik dapat mengatur suhu tubuh mereka sendiri dengan menghasilkan panas internal. Mereka mampu mempertahankan suhu tubuh fisiologis mereka dalam kisaran yang stabil, terlepas dari perubahan lingkungan. Endotermik menyesuaikan produksi dan isolasi panas metabolik mereka agar tetap hangat, sedangkan selama cuaca panas, mereka berkeringat untuk mendinginkan tubuh.

Dengan demikian, endotermik mampu mempertahankan suhu yang stabil dibandingkan dengan lingkungannya yang berubah. Mereka disebut hewan 'berdarah panas', termasuk mamalia dan burung. Endotermik membutuhkan 'bahan bakar' yang cukup dalam bentuk makanan untuk melawan efek dingin. Ini bisa menjadi tantangan selama musim dingin, ketika cuaca sangat dingin dan makanan langka.

Jadi, banyak hewan berhibernasi untuk menghemat energi dan bertahan dalam kondisi musim dingin yang keras ini.

Keajaiban 'BAT'

Metabolisme adalah proses di mana tubuh kita mengubah makanan yang kita makan menjadi energi. Saat kita kelaparan atau berpuasa, tubuh memecah cadangan lemak yang tersimpan untuk memberi kita energi yang diperlukan. Oleh karena itu, sebagian besar hewan biasanya membesar dan mencoba menambah berat badan sebanyak mungkin sebelum masuk ke hibernasi.