Penemuan Karya Seni dan "Perhiasan" Zaman Es Ungkap Budaya Simbolik Zaman Prasejarah

By , Kamis, 28 Desember 2017 | 16:00 WIB

Sulawesi adalah pulau yang paling aneh dari semua pulau itu. Pada dasarnya semua mamalia darat pulau itu, kecuali kelelawar, tidak ada di tempat lain di bumi ini. Sulawesi boleh jadi adalah tempat di mana manusia pertama kali melihat marsupial (kuskus).

Penemuan ornamen-ornamen yang dibuat dari tulang dan gigi babirusa dan kuskus beruang—dua spesies endemik paling khas di Sulawesi—menyiratkan bahwa dunia simbolis para pendatang baru tersebut berubah untuk menyertakan makhluk-makhluk yang belum pernah dilihat sebelumnya itu.

Penggalian kami telah menemukan ribuan tulang dan gigi hewan, tetapi hanya sebagian kecil yang berasal dari babirusa. Hampir tidak ditemukannya babirusa dalam makanan penghuni gua, ditambah dengan penggambaran hewan-hewan tersebut dalam seni mereka, dan penggunaan bagian-bagian tubuh babirusa sebagai “perhiasan”, menunjukkan bahwa makhluk langka dan sukar diidentifikasi ini mendapatkan nilai simbolis tertentu dalam kebudayaan manusia Zaman Es.

Barangkali orang-orang Sulawesi pertama merasakan hubungan spiritual yang kuat dengan mamalia bertampang aneh ini.

“Interaksi sosial” dengan spesies baru Wallacea ini kemungkinan besar sangat mendasar sifatnya bagi kolonisasi manusia mula-mula di Australia dengan komunitas kaya flora dan fauna endemik megafauna yang tak pernah mereka jumpai sebelumnya, dan sekarang sudah punah.

Bahkan, unsur-unsur hubungan spiritual kompleks manusia-hewan yang menjadi ciri kebudayaan Aborigin di Australia bisa jadi berakar pada perjalanan mula-mula manusia melalui Wallacea dan pengalaman manusia pertama dengan kehidupan hewan aneh wilayah tersebut.

Adam Brumm, ARC Future Fellow, Griffith University dan Michelle Langley, DECRA Research Fellow, Griffith University

Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.