Ilmuwan Tiongkok Mengaku Telah Mencuri Rahasia Dagang Monsanto

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 15 Januari 2022 | 09:00 WIB
Kantor Monsanto. (Organic Consumer/Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Xiang Haitao, 44 tahun, warga negara Tiongkok yang sebelumnya tinggal di Chesterfield, Missouri, Amerika Serikat, telah mengaku bersalah atas konspirasi untuk melakukan spionase ekonomi. Pengakuan itu ia buat dalam pengadilan pada 6 Januari 2022.

Menurut dokumen pengadilan, Xiang bersekongkol untuk mencuri rahasia dagang dari Monsanto, sebuah perusahaan internasional yang berbasis di St. Louis. Pencurian dokumen ini bertujuan untuk menguntungkan pemerintah asing, yaitu Republik Rakyat Tiongkok.

"Meskipun Xiang setuju untuk melindungi kekayaan intelektual Monsanto dan pelatihan berulang tentang kewajibannya untuk melakukannya, Xiang kini mengakui bahwa dia telah mencuri rahasia dagang dari Monsanto, memindahkannya ke kartu memori dan berusaha membawanya ke Republik Rakyat Tiongkok untuk kepentingan pemerintah Tiongkok," kata Asisten Jaksa Agung Matthew G. Olsen dari Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman AS, sebagaimana dilansir laman resmi Demartemen Kehakiman AS.

"Dengan pengakuan bersalahnya, Xiang sekarang dimintai pertanggungjawaban atas tindakan melanggar hukum ini."

Baca Juga: Mata-mata Cilik di Balik Gemilang Serangan Umum 1 Maret 1949

"Mr. Xiang menggunakan status orang dalam di sebuah perusahaan internasional besar untuk mencuri rahasia dagang yang berharga untuk digunakan di negara asalnya, Tiongkok," kata Sayler Fleming, Pengacara AS untuk Distrik Timur Missouri.

"Kami tidak dapat mengizinkan warga negara AS atau warga negara asing untuk menyerahkan informasi bisnis yang sensitif kepada kompetitor di negara lain, dan kami akan melanjutkan penegakan hukum pidana spionase ekonomi dan undang-undang rahasia dagang yang kuat. Kejahatan ini menghadirkan bahaya bagi ekonomi AS dan membahayakan kepemimpinan bangsa kita dalam inovasi dan keamanan nasional kita."

"Para pekerja Amerika menderita ketika musuh, seperti Pemerintah Tiongkok, mencuri teknologi untuk menumbuhkan ekonomi mereka," ujar Alan E. Kohler Jr., Asisten Direktur dari Divisi Kontra Intelijen FBI.

"Bukan hanya teknologi militer yang dikembangkan di laboratorium rahasia yang diinginkan musuh; dalam hal ini adalah teknologi pertanian yang digunakan oleh para petani Amerika untuk meningkatkan hasil panen. FBI akan terus menyelidiki pencurian teknologi dari perusahaan Amerika karena keamanan ekonomi adalah keamanan nasional."

Baca Juga: Para Mata-Mata yang Membocorkan Rahasia Bom Atom Ke Uni Soviet

Menurut dokumen pengadilan, Xiang dipekerjakan oleh Monsanto dan anak perusahaannya, The Climate Corporation, dari tahun 2008 hingga 2017. Di kedua perusahaan itu ia bekerja sebagai ilmuwan pencitraan.

Monsanto dan The Climate Corporation mengembangkan platform perangkat lunak pertanian online digital yang digunakan oleh para petani untuk mengumpulkan, menyimpan, dan memvisualisasikan data penting bidang pertanian serta memperbanyak dan meningkatkan produktivitas pertanian bagi para petani. Komponen penting untuk platform ini adalah algoritma prediktif eksklusif yang disebut sebagai Nutrient Optimizer. Monsanto dan The Climate Corporation menganggap Nutrient Optimizer sebagai rahasia dagang yang berharga dan kekayaan intelektual mereka.