Nationalgeographic.co.id—Stephanie Matto memiliki riwayat karier yang tidak biasa. Setelah menjadi bintang reality TV dengan tampil di 90 Day Fiancé, Matto mengambil profesi baru yang menggiurkan: menjual stoples berisi kentutnya sendiri melalui internet.
Perempuan dari Connecticut, Amerika Serikat, itu menerima permintaan toples kentutnya di situs dewasa Unfiltrd pada bulan November lau. Dia menagih 1.000 dolar Amerika Serikat per toples kentutnya atau setara Rp14 juta per toples.
Matto kemudian menawarkan diskon pada sekitar musim liburan akhir tahun. Ia tak menyangka ternyata ada begitu banyak orang yang akan membeli kentut sebagai hadiah.
Walhasil, Matto berhasil mengumpulkan 200.000 dolar AS atau sekitar Rp2,8 milar dari hasil penjualan kentutnya. Pada satu titik, dia memompa 97 toples kentut selama dua hari untuk memenuhi permintaan.
Sayangnya, karier "cemerlangnya" itu baru-baru ini harus mendadak berakhir setelah gaya hidup barunya itu membuatnya dirawat di rumah sakit. Setelah terlalu banyak memaksakan diri menghasilkan kentut, Matto tiba-tiba merasa seperti mengalami serangan jantung.
Baca Juga: 'Kentut Pohon' Menyumbang Seperlima Gas Rumah Kaca dari Hutan Hantu
Bisnis menjual kentutnya itu sebenarnya bagus bagi kondisi keuangannya. Namun, ketika pesanan terus datang, Matto menyadari bahwa dia harus memasukkan banyak angin ke tubuhnya agar terus menghasilkan kentut.
"Saya suka memakan apa saja dengan kacang, muffin protein, kadang-kadang bahkan yogurt (lebih sedikit gula lebih baik), beberapa telur rebus," katanya dalam video Instagram.
"Sambil menunggu kentut itu berkembang, saya suka membaca. Saya sangat pintar, saya suka membaca."
Kemudian, katanya kepada Jam Press sebagaimana dilansir IFL Science, dia juga menambahkan protein shake untuk membuat kentutnya semakin bau.
Campuran itu, meski tentu saja baik untuk rekening banknya, memiliki efek yang kurang mengenakkan pada perutnya. Dalam waktu dua bulan setelah memulai proyek pembuatan dan penjualan kentut tersebur, dia terpaksa menyerah karena masalah kesehatan.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Anda Sering Menahan Buang Angin?
Source | : | IFL Science,Jam Press |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR