Sama seperti manusia, hewan peliharaan juga bisa mengalami obesitas. Setengah dari jumlah anjing dan kucing di seluruh dunia menghadapi masalah kelebihan berat badan.
Meskipun mereka tidak menghadapi stigma sosial seperti yang dialami manusia, namun kegemukan juga memberikan masalah kesehatan yang sama.
Obesitas pada hewan menyebabkan komplikasi hampir di semua sistem dalam tubuh. Mulai dari diabetes hingga osteoarthritis.
(Baca juga: Lebih Cinta Anjing Peliharaan Ketimbang Teman Manusia? Ini Penjelasan Ilmiahnya)
Para pemilik terkadang tidak peduli jika hewan peliharaannya menjadi gemuk. Mereka malah menyukainya karena dianggap semakin menggemaskan. Namun, pandangan ini harus segera diubah.
Sebuh studi tentang masa hidup menemukan fakta bahwa Labrador yang mengalami obesitas hingga 10-20 persen, umurnya 1,8 tahun lebih pendek dibanding anjing lain yang memiliki berat badan normal.
Penelitian lain menunjukkan, obesitas menyebabkan hewan memiliki masalah emosional. Hewan peliharaan yang kelebihan berat badan memiliki nilai vitalitas, kualitas hidup, rasa sakit dan gangguan emosional yang buruk. Hal itu bisa dihindari dengan menurunkan berat badan mereka.
Menunjukkan cinta lewat makanan
Lalu, di mana masalah sebenarnya? Apakah makanan yang dikonsumsi hewan peliharaan memiliki kalori yang tinggi? Apakah mereka kurang olahraga? Faktor genetis? Atau karena kita terlalu banyak memberikan mereka makanan?
Beberapa studi menunjukkan bahwa hubungan dekat antara pemilik dengan hewan peliharaannya menjadi salah satu alasan obesitas.
Ada salah satu review menarik yang membandingkan gaya pengasuhan anak dengan memelihara hewan. Diketahui bahwa para pemilik hewan peliharaan rata-rata menganggap anjing dan kucingnya sebagai anggota keluarga.
Ada ikatan emosional dan psikologis yang mendalam antara mereka. Inilah sebabnya banyak pemilik yang akhirnya mengeskpresikan rasa cintanya melalui makanan. Menyebabkan kenaikan berat badan pada hewan peliharaan mereka.
Hubungan yang lebih sehat