Pernahkah Anda bertanya, mengapa manusia dahulu begitu sayang terhadap alam? Sedangkan, sekarang manusia justru banyak yang merusak alam? Ternyata jawabannya, terekam jelas di salah satu museum ini.
Museum yang satu ini bernama, Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia (Munasein). Munasein berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda nomer 22-24, Kota Bogor.
Menurut Dian Komara, salah satu peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sekaligus pengurus museum ini, museum tersebut dahulunya dikhususkan untuk memamerkan karya penelitian Etnobotani.
(Baca juga : Cerita di Balik Perahu Padewakang di Museum La Boveire Belgia)
"Etno itu dari kata etnis-etnis, dan botani itu kan alam. Jadi memang ilmu yang mempelajari bagaimana kerjasama etnis manusia dengan alam, dalam konteks pemanfaatannya," ujar Dian yang dikutip dari kompas.com (6/1/2018).
Namun, menurutnya kini disiplin ilmu tersebut kian berkembang sehingga koleksi museum ini pun tidak hanya hasil manusia dari alam, tapi juga sejarah alamnya. Alhasil namanya pun berubah pada 2016, dari Museum Etnobotani, menjadi Munasein.
Semuanya Dibuat di Alam Nusantara
Museum ini amat kaya dengan hasil kerjasama manusia dengan alam, khususnya manusia Indonesia. Telihat bagaimana ragam suku mulai Aceh, Batak, Minang, Sunda, Jawa, Dayak hingga suku-suku di Papua membuat segala kebutuhan hidupnya dari alam.
Sungguh tidak membosankan saat Anda melihat berbagai perkakas unik ciptaan manusia di sana. Ada perkakas unik dari tanaman rotan yang dimanfaatkan seperti tikar alas tidur, tas, pakaian, topi, alat berburu, hingga mahkota kehormatan.
Selain tanaman rotan, ada pula perkakas dari bambu, labu, hingga akar mengkudu yang jadi pewarna alami batik dan tenun cantik dari berbagai daerah.
Uniknya, ragam benda-benda yang terbuat dari alam tersebut sangat detail dan rumit pembuatannya. Terbayang keuletan mereka saat membuat barang-barang perkakas, maupun hanya suvenir adat. Ada produk-produk budaya dari biji-bijian, hingga buah-buahannya pun seperti tidak luput dari tangan-tangan kreatif manusia.
Tak hanya perkakas, disini pun Anda bisa melihat ragam obat dari alam dengan khasiatnya yang berbeda-beda. Berbagai tanaman obat ini sudah digunakan para leluhur suku di Nusantara untuk bertahan hidup.
(Baca juga : Membawa Kejayaan Rempah di Masa Lalu ke Masa kini
Munasein sendiri memiliki total koleksi hingga 1.800 benda. Menurut Dian, 95 persennya merupakan rumpun etnobotani peninggalan manusia adat dari seluruh Nusantara.
Namun, untuk saat ini yang bisa dipamerkan pada wisatawan baru setengah dari total koleksi. Hal itu lantaran ruangan yang sedang dalam pembangunan. Pihak museum menargetkan pembangunan dengan empat lantai bisa selesai di tahun 2018 ini dengan bertahap.
Untuk masuk ke Munasein, Anda cukup membeli tiket Rp 5.000 per orang, sekali kunjungan. Museum yang dekat dengan Kebun Raya Bogor ini buka setiap hari kerja, mulai pukul 08.00-16.00 WIB.
Artikel ini pernah tayang di kompas.com dengan judul Unik, Museum di Bogor Ini Simpan Perkakas dari Bahan Alam Indonesia