Penampakan Papan Permainan yang Dimainkan Ribuan Tahun Lalu di Oman

By Maria Gabrielle, Sabtu, 15 Januari 2022 | 10:00 WIB
Wujud papan permainan dari batu di Oman. (J. Sliwa/Polish Centre of Mediterranean Archaeology, University of Warsaw)

Nationalgeographic.co.id - Permainan papan atau board games ternyata sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Para arkeolog yang bekerja di gurun Oman menemukan permainan papan kuno dari batu di permukiman Zaman Perunggu.

Kemungkinan permainan ini dimainkan sekitar 4.000 tahun lalu. Proses penggalian di sekitar Ayn Bani Sa’dah di Lembah Qumayrah itu dipimpin oleh University of Warsaw dan Kementrian Warisan dan Pariwisata Oman.

Dilansir dari Daily Mail, papan permainan ditemukan terkubur dalam sisa-sisa sebuah ruangan. Terlihat setidaknya 13 kotak bertanda, masing-masing dengan lekukan pada bagian tengah. Piotr Bieliński seorang arkeolog berbasis di Universitay of Warsaw mengatakan temuan seperti ini jarang terjadi.

Namun, contohnya diketahui dari daerah India, melalui Mesopotamia bahkan ke Mediterania Timur. Contoh paling terkenal dari papan permainan dengan prinsip yang sama berasal dari kuburan di Ur.

Baca Juga: Penemuan Fosil 'Naga Laut' Sepanjang 10 Meter di Rutland, Inggris

Jika permainan Ayn Bani Sa’dah dimainkan seperti papan permainan dari Ur, padanan modern terdekatnya adalah permainan backgammon. Pemain yang berjumlah dua orang akan menggulingkan dadu, bertarung satu sama lain untuk memindahkan semua bidak keluar dari papan sebelum lawan.

Selain penemuan papan permainan, tim menemukan sisa-sisa menara yang sebelumnya tidak diketahui di permukiman Zaman Perunggu serta bukti peleburan tembaga. Tim juga melaporkan adanya banyak temuan sisa-sisa batu dari Zaman Besi II yang tersebar di Lembah Qumayrah.

Temuan lainnya dari situs di Oman. (G. Czajka/Polish Centre of Mediterranean Archaeology, University of Warsaw)

Menurut tim gabungan Oman-Polandia, lembah pegunungan Hajar Utara mewakili beberapa wilayah Oman yang tidak dipelajari dengan baik. Sejak tahun 2015, para peneliti telah menggali di Lembah Qumayrah dan mendapati sisa-sisa dari setidaknya lima periode arkeologi yang berbeda.

Sebagai contoh, daerah di sekitar Ayn Bani Sa’dah menunjukkan jejak yang pernah ditempati selama Zaman Neolitik akhir, 4300-4000 SM, fase Umm an-Nar dari Zaman Perunggu, 2600-2000 SM dan Zaman Besi II, 1100-600 SM. Kemudian di satu lokasi, terdapat reruntuhan desa dari periode Islam Akhir ditemukan berdiri di atas sisa-sisa sebelumnya.

“Banyaknya jejak permukiman membuktikan bahwa lembah ini adalah tempat penting dalam prasejarah Oman. Ayn Bani Sa’dah lokasinya strategis di persimpangan rute yang menghubungkan Bat di selatan, Buraimi dan Al-Ain di utara, dan pantai laut Sohar di timur,” ujar Profesor Bieliński yang memimpin penggalian.

“Sepanjang rute ini ada beberapa situs utama dari periode Umm an-Nar. Jadi, kami berharap situs kami juga berada di liga yang sama,” harap sang ahli.