Mengenal Burung-burung di Taman Nasional Matalawa Sumba

By , Rabu, 10 Januari 2018 | 13:00 WIB

Catatan sejarah survei burung di Sumba dikelompokkan menjadi dua periode berdasarkan peristiwa kemerdekaan Indonesia. Yakni, sebelum dan sesudahnya.

Pada fase sebelum kemerdekaan, eksplorasi burung pertama kali dilakukan pada pertengahan abad ke-18. Penamaan burung Cacatua sulphurea citrinocristata oleh Fraser pada 1844 dan Larius roratus cornelia oleh Bonaparte pada 1853, menunjukkan bahwa setidaknya dua penulis jurnal tersebut telah melakukan studi burung Sumba satu abad sebelum kemerdekaan.

Selanjutnya, datang beberapa peneliti lain hingga 1944. Ernst Mayr adalah peneliti terakhir pada era pra-kemerdekaan. Ia mencatat ada 121 jenis burung di Sumba.

(Baca juga: 8 Aksi Sederhana untuk Membantu Pelestarian Satwa Liar)

Setelah kemerdekaan Indonesia, E.R Sutter melakukan ekspedisi ke Sumba pada 1949. Namun, hingga tiga dasawarsa kemudian, tidak diketahui ada ornithologist yang melakukan penelitian burung di Sumba.

Barulah pada 1979, Joh MacKinnon memulai kembali survei burung di Sumba, dengan hasil berupa daftar jenis yang sudah terdokumentasikan secara sistematik.

Burung-burung Sumba

Komposisi jenis burung di Sumba merupakan cerminan dari posisi geografis dan kondisi ekologis pulau Sumba itu sendiri. Posisi geografis yang lebih dekat dengan Pulau Flores dibandingkan dengan Pulau Timor, menyebabkan jenis burung di Sumba lebih banyak kemiripan jenis burung dengan Flores dibanding dengan Timor.

Kondisi ekologis Sumba yang lebih kering dan tanpa dataran tinggi (hanya 1200 mdpl) menyebabkan kekayaan jenis burung di Flores lebih tinggi dibandingkan Sumba.

Julang Sumba (Repro buku "Burung-burung di Taman Nasional Matalawa".)

Adapun jenis endemik Sumba terdiri dari: julang sumba (Rhyticeros everetti), cabai sumba (Dicaeum wilhelminae), burungmadu sumba (Cinnyris buettikoferi), gemak sumba (Turnix everetti), myzomela sumba (Myzomela dammermani), punai sumba (Treron teysmanii), sikatan sumba (Ficedula harterti), sikatan coklat sumba (Muscicapa segregeta), pungok sumba (Ninox sumbaensis), pungok wengi (Ninox rudolfi), dan walik rawamanu (Ptilinopus dohertyi).

(Baca juga: Lima Hal Ini Perlu Anda Perhatikan Ketika Pergi ke Taman Nasional Komodo)

Penelitian dari Takandjandji dan Sutrisno menuliskan hasil inventarisasi burung yang dilakukan oleh Jones pada 1990. Tercatat ada 158 jenis burung di Sumba (7 jenis di antaranya merupakan endemik Sumba).