Berkat Fosil Berusia 200 Juta Tahun, Evolusi Kupu-kupu Terungkap

By , Sabtu, 13 Januari 2018 | 11:00 WIB

Mereka kemudian meminta bantuan ahli yang mempelajari serangga modern untuk mengidentifikasi sisik tersebut. Sebab beberapa nyamuk dan lalat juga memiliki sisik, dan mereka ingin memastikan hewan apa fosil tersebut. Benar saja, sisik tersebut adalah milik kupu-kupu purba.

Baca juga: Fosil "Naga Laut" Ditemukan di Antara Koleksi Museum Jerman

Kupu-kupu sudah ada sebelum bunga ada

"Penemuan kami menunjukkan bahwa kelompok serangga yang saat ini berkembang biak menggunakan serbuk bunga sebenarnya sudah hidup jauh lebih lama," kata Bas van de Schootbrugge, dikutip dari BBC, Kamis (11/1/2018).

Seperti yang telah disebutkan, fosil tersebut diprediksi telah berusia 200 juta tahun. Itu berarti kupu-kupu purba ini hidup 70 juta tahun lebih awal sebelum bunga tumbuh di bumi.

Itu adalah masa jurasik, di mana dunia didominasi oleh tanaman gymnosperma, seperti tumbuhan runjung yang menghasilkan nektar manis.

Baca juga: Fosil Langka Ini Ungkap Mamalia Peluncur yang Hidup Bersama Dinosaurus

Kemungkinan, serangga purba ini memakan nektar tersebut sebelum tanaman berbunga muncul 70 juta tahun kemudian.

Penemuan ini bisa dikatakan amat luar biasa sebab kupu-kupu dan ngengat sendiri merupakan makhluk rapuh, yang berarti bukti fosil jarang terjadi.

Para ilmuwan selama ini mengandalkan sebagian besar bukti DNA dari kupu-kupu dan ngengat modern, yang dapat digunakan untuk membuat pohon kehidupan evolusioner mereka.

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Lewat Fosil Berusia 200 Juta Tahun, Peneliti Ungkap Evolusi Kupu-kupu.