Kesatria Perempuan dan Daya Tarik yang Memikat

By , Selasa, 16 Januari 2018 | 12:00 WIB

Tambah lagi, ia selalu membuat laki-laki berhasrat lebih. Dijelmakan di layar lebar pada 2001 oleh aktris Amerika Angelina Jolie, Croft sering memberikan tanggapan dingin bagi rekan lelakinya. Sekuel terakhir yang dibintangi Alicia Vikander terus menampilkan Croft sebagai simbol seks sembari memperkuat kualitas feminisnya.

Perempuan dan senjata, fantasi lengkap?

Film Wonder Woman yang baru tampaknya telah memilih aktris dengan hati-hati, tak sekadar mementingkan wajah cantik dan tubuh yang luar biasa. Gal Gadot memiliki keduanya, tapi ia juga sangat menyerupai kesatria perempuan dalam berbagai hal.

Pemegang gelar Miss Israel pada 2004, Gadot pernah melatih olahraga untuk pasukan militer Israel. Pada sebuah wawancara dengan majalah Fashion di Agustus 2015 sang aktris, yang saat itu berusia 30, menegaskan bahwa pengalaman militernya mempersiapkan dirinya dengan baik untuk karier di Hollywood.

Gal Gadot memerankan Wonder woman (DCComics)

Baik di depan layar maupun di belakang, hubungan kuno antara femininitas, daya tarik seksual dan militer, tampaknya masih berjalan kuat hingga sekarang. Seegala hal dari Wonder Woman dan akun Instagram milik tentara-model amatir Maria Donmark hingga kebangkitan baru sub-genre pejuang perempuan dalam sinema Asia dan, tentunya, katalog senjata Amerika, menegaskan fantasi maskulin lama yang berhubungan dengan wajah cantik dan senjata.

Baca juga: Laba-laba Kanibal yang Baru Ditemukan Ini Mirip Seperti Burung Pelikan

Film Wonder Woman menyalurkan semua sejarah ini. Usaha budaya pop unuk menunjukkan pahlawan perempuan sebagai feminis tidak bisa menghilangkan fantasi seksual global selama ribuan tahun.

Dan film itu terbukti jadi box office.

Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.