"Gurita itu mungkin, secara teori, sudah meninggal, tapi alat pengisapnya masih berfungsi," kata Stephens.
Kate Sprogis, seorang peneliti di Murdoch University yang tek terlibat dalam penelitian ini menyebut bahwa gurita sebenarnya tak mudah di mangsa apalagi menelannya begitu saja.
(Baca juga: Inky, Gurita Selandia Baru yang Melarikan Diri dari Aquarium)
Saat mempelajari populasi lumba-lumba di Bunbury, tempat lumba-lumba tersebut ditemukan tersedak, Sporgis mengamati bahwa spesies ini melemparkan gurita ke udara. Ini dilakukan oleh lumba-lumba agar hewan bertentakel itu lebih lunak dan terpotong menjadi bagian lebih kecil sehingga lebih mudah ditelan.
"Ini menuntut kerja keras dari lumba-lumba," kata Sprogis.
Setelah membuangnya ke udara, biasanya lumba-lumba masih harus menggigit kepala hewan lunak ini. Hal itu karena biasanya pertarungan keduanya masih jauh dari kata selesai, sebab tentakel gurita biasnaya masih aktif selama beberapa waktu.
Untuk kasus lumba-lumba yang tersedak itu, Sprogis mengatakan: "Jelas ia tak cukup hanya membuangnya, dan sedikit sombong untuk langsung menelannya."
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.