Demi Selamatkan Spesiesnya, 500 Katak Penangkaran Dilepasliarkan di Hutan Panama

By , Selasa, 23 Januari 2018 | 16:00 WIB

Ratusan katak warna-warni, berukuran nyaris sebesar telapak tangan, telah dilepaskan di hutan belantara Panama dengan harapan dapat untuk menghidupkan kembali spesies yang terancam punah.

Katak badut yang dibesarkan di fasilitas penangkaran Conservation Biology Institute Smithsonian di Panama ini merupakan bagian dari eksperimen untuk melihat bagaimana seharusnya amfibi tersebut diperlakukan di negara yang terkepung oleh penyakit menular dan mematikan. Populasi katak telah menurun lebih dari 80 persen selama tiga generasi terakhir, dan di Panama, populasi liar hanya terdapat di beberapa area lindung.

Para ilmuwan memberikan tanda unik yang terlihat di bawah sinar UV pada 500 ekor katak. Sementara 30 katak tambahan dilepaskan dengan mengenakan transmiter radio mini, kata Brian Gratwicke, koordinator internasional proyek Panama Amphibian Rescue and Conversation sekaligus seorang National Geographic Explorer.

Baca juga: Foto-foto Menawan Katak nan Rentan

Selama beberapa bulan selanjutnya, para ilmuwan akan mengamati dengan seksama ke mana katak hitam-kuning itu pergi—dan apakah mereka bertahan hidup.

Katak menghadapi beberapa ancaman, mulai dari kehilangan habitat dan perdagangan ilegal, namun sejauh ini ancaman paling berbahaya ialah jamur chytrid, yang telah menghancurkan banyak populasi katak di Amerika Tengah.

Bagaimana jamur chytrid menyebar?

Ditemukan di seluruh Panama sejak 1990-an, jamur menjadi makanan vertebrata dan dapat menyebabkan penyakit pada amfibi yang disebut chytridiomycosis. Penyakit ini terutama mempengaruhi kulit katak, yang digunakan untuk bernafas maupun menyerap air.

Di penangkaran, penyakit tersebut dapat diobati dengan pengobatan anti jamur, tetapi "ini telah menyebabkan dampak buruk bagi populasi katak di Benua Amerika," kata Gratwicke.

Di Panama, jamur itu menyebabkan populasi besar katak mati dan diduga bertanggung jawab sebagai penyebab kepunahan katak emas.

Baca juga: Seks Berbusa Ala Katak Pohon Grey Foam-Nest

Menurut Gratwicke, para ilmuwan meyakini bahwa peerdagangan mungkin membantu penyebaran jamur chytrid. Jamur tersebut diperkirakan berasal dari Meksiko pada tahun 1970-an sebelum menyebar ke selatan menuju Kosta Rika pada 1980-an.

Jonathan Kolby, seorang National Geographic Explorer yang mempelajari bagaimana dampak jamur chytrid terhadap katak di Honduras, mencatat bahwa jamur muncul secara alami, tetapi selama pertengahan abad ke-20, dua strain yang berbeda bermutasi.