Mitos Purnama Picu Gempa, Ini Penjelasan Peneliti

By , Rabu, 24 Januari 2018 | 11:00 WIB

Pernahkah Anda mendengar tentang mitos bulan purnama akan memicu terjadinya gempa bumi besar? Mitos tersebut menjadi sebuah tanya besar di kalangan para ilmuwan.

Namun, benarkah bulan purnama benar-benar menjadi pemicu gempa?

Temuan terbaru mengungkap hal yang sebaliknya. Penelitian yang dilakukan oleh Susan Hough dari U.S geological Survey (USGS) itu awalnya mencoba mencari bukti statistik terhadap mitos tersebut.

"Itu jelas sebuah mitos besar tentang gempa, yaitu gempa besar terjadi pada bulan purnama," kata Hough dikutip dari LA Times, Selasa (16/01/2018).

Baca juga: 7 Bencana Alam Terbesar di Indonesia Sepanjang Tahun 2017

Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Seismological Research Letters, Hough melihat data dari 204 gempa bumi yang berkekuatan 8 skala Richter atau lebih mulai dari 1600-an. Hasilnya, ia tak mendapati bukti yang menunjukkan bahwa tingkat gempa dipengaruhi secara signifikan oleh posisi bumi terhadap matahari atau bulan.

Meski begitu, Hough menyebut bahwa tidak berarti tidak ada pola terkait posisi bulan dan gempa bumi. Ia memang menemukan bahwa jumlah tertinggi gempa terjadi pada hari tertentu, yaitu 7 hari setelah bulan purnama.

"Ada beberapa penelitian bagus yang menunjukkan bahwa kekuatan pasang surut air laut sedikit memicu gempa," kata Hough.

"Masuk akal: pasang surut menciptakan tekanan besar pada bumi, bukan hanya samudra. Dalam beberapa kasus, kekuatan kecil itu bisa menjadi 'jerami yang mematahkan punggung unta itu' dan mendorong kesalahan untuk menghasilkan gempa," imbuhnya.

"Ini bukan nilai praktis untuk prediksi (gempa)," tegasnya.

Namun, pada titik ini, pasang surut air laut sudah sedikit. Dengan kata lain, tidak tepat jika dikatakan bahwa bulan dan gempa bumi saling terkait.

"Analisis statistik saya menunjukkan bahwa sinyal yang jelas ini tidak signifikan secara statistik," ujar Hough dikutip dari CBC, Jumat (19/01/2018).

"Tapi ada banyak pengetahuan tentang gempa bumi dan bulan purnama, saya sedikit terkejut bahwa gempa bumi terjadi pada hari yang tidak populer secara pengetahuan," imbuhnya.