Mitos Purnama Picu Gempa, Ini Penjelasan Peneliti

By , Rabu, 24 Januari 2018 | 11:00 WIB

Baca juga: Pelambatan Rotasi Bumi Berpotensi Memicu Lebih Banyak Gempa

Hough kemudian menguji signifikasi terhadap pola yang muncul dalam data dengan mengacak tanggal gempa bumi. Pola yang muncul mirip dengan data tersebut.

Dia menyebut hal ini mirip dengan melempar koin, kadang-kadang kamu mendapat hasil yang sama enam kali berturut-turut.

Kaitan Bulan Purnama dan Gempa

"Saya pikir pengetahuan ini terus berlanjut karena beberapa alasan," ungkap Hough.

"Salah satunya adalah orang menemukan pola dalam data acak, seperti melihat bentuk binatang pada awan. Ketika gempa besar terjadi saat bulan purnama, orang cenderung menganggap penting pada kebetulan tersebut. Tapi ketika gempa besar tidak sesuai dengan pola, maka itu dianggap tidak mengikuti pola dan tak diperhatikan," sambungnya.

Pada 2016 lalu, sebuah studi menemukan bahwa bulan purnama menjadi salah satu pemicu gempa bumi. Hal itu diungkapkan oleh Satoshi Ide, pakar seismologi dari University of Tokyo melalui publikasinya dalam jurnal Nature Geoscience.

Sayangnya, penelitian Ide ini masih menimbulkan perdebatan di kalangan ilmuwan. Honn Kao, peneliti di Geological Survey of Canada menyebut bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna.

"Dari penelitian Ide, kita telah belajar ketika Anda sampai pada gempa yang lebih kecil, hubungan bulan purnama dan gempa tampaknya tak terlalu jelas," ungkap Kao.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.