Kementerian Pertanian juga harus membina pengusaha, petani, dan pedagang sayuran untuk memastikan bahwa setiap proses pergerakan sayur, dari menanam hingga sampai dibeli dan atau dikonsumsi oleh masyarakat, telah memenuhi kriteria higienis, sehat, dan bebas cacing. Mereka perlu mendapatkan pengetahuan agar tidak membuang feses sembarangan, sayuran tidak berkontak dengan pupuk hewan maupun hewan pembawa telur cacing, seperti kambing, sapi, babi, tikus, anjing, dan kucing.
Saya berpikir perlu ada perhimpunan pemerhati kesehatan makanan dari sisi parasitologi. Cacing cestoda usus, cacing trematoda usus, Toxoplasma, dan Protozoa usus merupakan kelompok parasit yang dapat menular melalui sayuran, daging, susu, telur, dan makanan lainnya. Media iklan dan program televisi memasak juga dibutuhkan untuk menyebarkan promosi dan perilaku kesehatan yang baik dalam penanganan dan mencuci sayur.
Cara mencuci sayur untuk menghilangkan kontaminasi telur cacing adalah mencuci sayur dengan air yang mengalir (kran) dan mencucinya lembar per lembar. Cara mencuci yang harus dihindari adalah mencucinya di baskom karena ada risiko telur cacing di dalam air akan menempel di sayuran lain yang akan dicuci. Sayur juga harus dicuci lembar demi lembar daun karena pengalaman penulis pernah menjumpai tanah menempel di sela-sela daun.
Upaya ini tidak bisa ditunda-tunda lagi. Sebab setelah membaca artikel ini kita pasti akan makan. Perlu Anda bertanya pada diri sendiri: apakah sayur yang saya makan sudah terbebas dari kontaminasi telur cacing?
Hebert Adrianto, Dosen Parasitologi, Universitas Ciputra
Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.