Tempat Pelestarian Hiu Martil di Galapagos

By , Senin, 29 Januari 2018 | 16:00 WIB

Selama jutaan tahun, hiu martil yang baru lahir tumbuh di tempat pelestarian yang dilindungi oleh rawa bakau dan terumbu karang di Kepulauan Galapagos. Lokasi ini membuat mereka aman dari ancaman manusia.

Namun, hingga November lalu, para ahli biologi tidak tahu jika hiu ini memiliki tempat persembunyian yang menyimpan rahasia kepulauan terpencil tersebut. Berjarak 1000 kilometer dari pantai Pasifik di Amerika Selatan.

“Secara kebetulan, kami menemukan lokasi pembibitan alami bayi hiu martil yang termasuk dalam spesies terancam punah,” ujar Eduardo Espinoza, ahli biologi yang bertugas memantau ekosistem di Galapagos Marine Reserve.

(Baca juga: Inilah Rahasia Kehebatan Hiu dan Kerabatnya dalam Memburu Mangsa)

Masih terpesona dengan penemuan tersebut, Espinoza dan timnya, kembali ke sana untuk mengumpulkan data dan meletakkan alat pelacak pada hiu-hiu muda. Perahu kecil mereka menyusuri jalur menyempit antara rawa bakau dan kolam berbatu yang dangkal.

Di bawah air, terlihat puluhan hiu kecil berwarna silver dengan kepala berbentuk T. Mereka berenang di antara ikan-ikan lainnya. Mencari krustasea yang menjadi makanan mereka di awal tahun kehidupan.

‘Perhentian sementara’ bagi hiu

“Setelah melahirkan, hiu betina pergi kembali. Sementara itu, bayi hiu memiliki semua makanan yang mereka butuhkan di sini. Adanya terumbu karang juga melindungi mereka dari predator yang lebih besar,” kata Espinoza.

Setelah satu atau dua tahun, ketika mereka mulai tumbuh dan membutuhkan lebih banyak makanan, hiu martil pergi ke laut yang lebih luas dan bisa melakukan perjalanan hingga ribuan kilometer. Mereka bisa tumbuh hingga tiga meter dan hidup selama 50 tahun.

Hiu martil menjadi salah satu spesies yang terancam punah. (Pablo Cozzaglio/AFP)

Selama bertahun-tahun, para petugas telah memantau dan menandai ratusan hiu, yang menjadi salah satu spesies penting dari cadangan laut seluas 138 ribu kilometer persegi.

Meskipun begitu, penemuan hiu kecil ini menjadi isu yang sangat sensitif. Penangkapan yang berlebihan dan ilegal, menempatkan mereka pada daftar spesies yang terancam punah. Perkembangan fisik dan tingkat reproduksi hiu martil yang rendah semakin memperburuk ancaman tersebut.

Perlindungan ekstra

Untuk melindungi hiu martil, pemerintah Ekuador, menambah lapisan proteksi ekstra pada 2016 – sebuah zona suaka seluas 38 ribu kilometer persegi antara Kepulauan Darwin dan Wolf, di mana semua aktivitas memancing dilarang.

Wilayah tersebut memiliki populasi hiu terpadat di dunia.

(Baca juga: Kearifan Lokal dan Kemajuan Teknologi untuk Pelestarian Hiu Paus)

Jose Marin, ahli biologi di Charles Darwin Foundation, lembaga penelitian ilmiah internasional, mengatakan, Ekuador sedang membuat ‘upaya titanic’ di bidang konservasi hiu.

Peneliti memonitor dan menandai hiu martil dengan memasang alat pelacak elektronik pada tubuh mereka. (Pablo Cozzaglio/AFP)

“Studi ini kadang menggunakan satelit pelacak yang memungkinkan kita untuk mengetahui di mana hiu-hiu tersebut ditangkap saat meninggalkan cagar alam laut. Juga mempermudah kami untuk memberi tahu negara lain agar mereka bisa ikut membantu melindungi hiu,” katanya.

Pada Agustus lalu, kapal berbendera Tiongkok ditangkap di perairan Galapagos dengan 300 ton ikan, termasuk hiu martil.

Pengadilan Ekuador yang memberlakukan hukuman pasti atas kejahatan lingkungan, menjatuhi sang kapten dan anggotanya tiga tahun penjara. Sementara, pemilik kapal wajib membayar denda sebesar 6 juta dollar AS.