Seorang ilmuwan yang sedang menjalani bulan madu, merekam pemandangan langka yang mengerikan: macan tutul jantan sedang memangsa sesamanya, beberapa menit setelah membunuhnya.
“Itu merupakan peristiwa sekali dalam seumur hidup yang bisa disaksikan,” kata Tanner Harvey, profesor yang sedang mempelajari racun ular di University of Nothern Colorado.
Pekerjaan Harvey biasanya membawanya ke lapangan, tetapi kunjungannya ke Taman Nasional Serengeti di Tanzania pada Desember lalu merupakan liburan pribadi.
(Baca juga: Terekam Kamera, Macan Tutul Jawa di Kaki Gunung Kukusan)
Pada subuh 30 Desember, Harvey dan istrinya, Kathy Yang, berangkat dari perkemahan mereka bersama pemandu – berharap bisa melihat singa di sekitar sana.
Saat kendaraan mereka melewati batuan, rombongan tersebut melihat seekor macan tutul yang sedang terengah-engah di bawah pohon – tanda perilaku yang ditunjukkan ‘kucing besar’ setelah melakukan pembunuhan. Ketika melihat ke atas pohon, mereka melihat macan tutul lain yang sudah mati.
Kanibalisme
Melihat dari tampilan macan tutul yang sudah mati, pemandu Harvey mengatakan, kemungkinan ia baru saja dibunuh dan dibawa ke atas pohon oleh macan tutul lain. Ini merupakan strategi yang dilakukan macan tutul untuk melindungi korbanya agar tidak dimakan binatang lain.
Harvey, istri, dan pemandunya melihat bagaimana macan tutul itu naik ke atas pohon, mengatur posisi dan mulai memakan mangsanya. Secara keseluruhan, macan tutul itu menghabiskan waktu 90 menit untuk memakannya, sebelum turun ke bawah pohon, berjemur, mengurus dirinya, dan kembali ke gua terdekat.
“Waktu terasa berjalan sangat cepat ketika Anda menyaksikan macan tutul memakan macan tutul lainnya,” ujar Harvey.
Luke Hunter, presiden dan kepala konservasi Panthera, mengatakan, apa yang dilihat Harvey sangat langka. Ia menambahkan, macan tutul itu mungkin mati karena melakukan ‘pelanggaran’ yang membuat marah seniornya.
“Macan tutul yang memakannya mungkin penduduk asli sana. Sementara, macan tutul yang dimakan itu mungkin masih muda, baru terpisah dari rombongannya, dan sedang mencari wilayahnya sendiri. Mereka bertemu di wilayah macan tutul senior dan menganggap macan tutul muda itu sebagai penyusup. Maka, ia pun pembunuhnya,” papar Luke.
Terekam dalam sejarah
Kanibalisme bukan hal yang biasa terjadi pada macan tutul. Namun, apa yang dilihat Harvey itu, pernah tercatat dalam sejarah.
Studi pada 1960 telah mendokumentasikan macan tutul yang membunuh anaknya sendiri. Di 2013, seorang fotografer di Botswana juga melihat macan tutul jantan membunuh bayi macan tutul.
(Baca juga: 75% Rentang Habitat Macan Tutul Telah Hilang)
Jarang ada catatan mengenai macan tutul yang membunuh sesama jenisnya yang dewasa. Namun, pada 1977, dua macan tutul jantan di taman nasional Zimbambwe terlihat bertengkar saat memperebutkan antelope yang baru mati. Menyebabkan salah satu macan tutul itu mati. Agustus 2005, para peneliti di Botswana menonton macan tutul jantan dewasa membunuh macan tutul betina – diduga mereka memperebutkan impala.
Harvey yang tidak menyangka akan melihat kejadian langka ini, sedang menyusun disertasinya mengenai ular. Namun, Harvey mengatakan, jika ada waktu, ia berencana mempelajari lebih lanjut tentang perilaku macan tutul kanibal tersebut dan menambahkannya ke dalam literatur ilmiah.
“Saya tidak sepenuhnya mengetahui penelitian tentang karnivora mamalia besar. Namun, saya tahu jika ini kejadian langka,” pungkasnya.