Tidak ada sama sekali lebih baik daripada satu
Di sisi lain, tuatara—reptil yang menyerupai kadal—tidak memiliki penis sama sekali. Sebagai gantinya, pejantan cukup menaiki betina dan membuka kloakanya— lubang pertemuan saluran reproduksi sekaligus saluran untuk buang kotoran—tepat di atas si betina. Posisi ini memungkinkan pejantan menyalurkan spermanya ke kloaka betina.
Sebagian besar unggas kawin dengan cara serupa, kecuali bebek, yang terkenal memiliki penis panjang dan vagina berbentuk seperti alat pembuka sumbat gabus.
Baca juga: Seks dan Lendir dalam Dunia Aneh Siput
Betina yang memiliki penis
Peneliti di Australia membuat penemuan aneh tahun lalu saat mempelajari embrio Pogona vitticeps, atau lebih dikenal sebagai central bearded dragon, kadal besar yang hidup di lingkungan kering. Ternyata, individu betina dari spesies tersebut menumbuhkan penis secara temporer ketika masih di dalam telur.
“Cara betina ini menumbuhkan hemipenes setara dengan penis mamalia, jelas sangat aneh,” ungkap Vera Weisbecker, peneliti dari University of Queensland.
Individu betina akan kehilangan hemipenes ketika mereka akan menetas. Penelitian ini memperkaya apa yang disebut Weisbecker sebagai “pengetahuan minim” tentang genital reptile betina.
Baca juga: Seks Berbusa Ala Katak Pohon Grey Foam-Nest
Kadal dengan penis berduri
Hemipenes kadal dan ular menampilkan duri-duri kecil dan kait.
Para ilmuwan memiliki beberapa gagasan tentang mengapa hemipenes menampilkan hiasan semacam ini. Menurut salah satu hipotesis, bentuk genital jantan dan betina telah beradaptasi sehingga perkawinan hanya dapat terjadi antara pejantan dan betina dari spesies yang sama. Genital pejantan dan betina dari spesies yang sama akan pas, dan duri-duri serta kait dapan membantu pejantan menjaga posisi hemipenis selama proses kawin.