Uniknya "Perabot Kawin" Reptil, Dari Ular Berpenis Dua Hingga Aligator yang Selalu Ereksi

By , Selasa, 13 Februari 2018 | 08:00 WIB

Lebih dari 10.000 spesies reptil dalam berbagai bentuk dan ukuran berlarian dan melintas di Bumi, dari ular garter hingga buaya—dan “bagian bawah” tubuh mereka sangat bervariasi.

Dari penis berduri hingga penis ganda—atau bahkan tidak ada sama sekali—reptil memiliki beberapa organ reproduksi paling aneh di Bumi.

Saat ini, sebagian besar pengetahuan tentang organ genital reptil terfokus pada individu jantan, tetapi para ilmuwan terus berupaya untuk mempelajari milik reptil betina. Butuh usaha lebih besar untuk mempelajari reptil betina, karena organ genitalnya terletak di bagian dalam tubuh.

Baca juga: Unik, Hiu Ini Berkelamin Ganda

Berikut ini beberapa organ genital unik yang terdapat pada reptil.

Dua lebih baik daripada satu

Foto close-up menunjukkan dua hemipenes seekor kobra Cape jantan (Naja nivea) di Afrika Selatan. (Tony Phelps/NaturePL)

Ular dan kadal tak hanya memiliki satu penis, tapi dua, yang disebut hemipenes. Christopher Griesen, peneliti dari University of Sydney mengatakan bahwa memiliki dua penis mungkin bermanfaat bagi pejantan selama proses kawin.

“Dalam kasus ular garter yang telah saya pelajari, bisa kawin dari satu sisi betina atau sisi lainnya mungin berguna dalam persaingan kawin yang ketat,” katanya.

Itu karena ular membentuk apa yang Friesen sebut sebagai "agregasi kawin besar", yaitu ketika lima sampai 100 pejantan bersaing demi mendapatkan satu betina bergerombol hingga berbentuk seperti bola.

Baca juga: Pamer Kaki Seksi, Cara Jitu Capung Jarum Purba Menggoda Betina

“Hemipenes bisa memberikan keuntungan karena dengan demikian, pejantan lebih fleksibel menggunakan penis yang terdekat dengan betina untuk kawin.”

Bukan hanya pejantan yang memiliki genital ganda. Kadal dan ular betina juga memiliki dua klitoris, atau disebut hemiclitores, yang pertama kali dideskripsikan pada kadal yang diteliti tahun 1995 oleh ilmuwan bernama W. Böhme.

Pemahaman tentang hemiclitores dan fungsinya masih sangat minim, namun harus dianggap sebagai ciri khas kadal dan ular betina, tulis Soledad Valdecantos dan Fernando Lobo, peneiti dari Universidad Nacional de Salta di Argentina dalam studi mereka pada tahun 2014.

Tidak ada sama sekali lebih baik daripada satu

Dua tuatara, Sphenodon punctatus, di Kebun Binatang Wellington. Individu jantannya, seperti banyak burung, sama sekali tidak memiliki penis. (Joel Sartore/National Geographic Photo Ark)

Di sisi lain, tuatara—reptil yang menyerupai kadal—tidak memiliki penis sama sekali. Sebagai gantinya, pejantan cukup menaiki betina dan membuka kloakanya— lubang pertemuan saluran reproduksi sekaligus saluran untuk buang kotoran—tepat di atas si betina. Posisi ini memungkinkan pejantan menyalurkan spermanya ke kloaka betina.

Sebagian besar unggas kawin dengan cara serupa, kecuali bebek, yang terkenal memiliki penis panjang dan vagina berbentuk seperti alat pembuka sumbat gabus.

Baca juga: Seks dan Lendir dalam Dunia Aneh Siput

Betina yang memiliki penis 

Eastern bearded dragon, Pogona barbata, di Kebun Binatang Auckland. Betina dari spesies yang terkait, central bearded dragon, menumbuhkan hemipenes ketika masih di dalam telur. (Joel Sartore/National Geographic Photo Ark)

Peneliti di Australia membuat penemuan aneh tahun lalu saat mempelajari embrio Pogona vitticeps, atau lebih dikenal sebagai central bearded dragon, kadal besar yang hidup di lingkungan kering. Ternyata, individu betina dari spesies tersebut menumbuhkan penis secara temporer ketika masih di dalam telur.

“Cara betina ini menumbuhkan hemipenes setara dengan penis mamalia, jelas sangat aneh,” ungkap Vera Weisbecker, peneliti dari University of Queensland.

Individu betina akan kehilangan hemipenes ketika mereka akan menetas. Penelitian ini memperkaya apa yang disebut Weisbecker sebagai “pengetahuan minim” tentang genital reptile betina.

Baca juga: Seks Berbusa Ala Katak Pohon Grey Foam-Nest

Kadal dengan penis berduri

Seekor ular garter barat laut, Thamnophis sirtalis, di Kebun Binatang Oregon. Ular garter, seperti ular dan kadal lainnya, memiliki dua penis yang disebut hemipenes. (Joel Sartore/National Geographic Photo Ark)

Hemipenes kadal dan ular menampilkan duri-duri kecil dan kait.

Para ilmuwan memiliki beberapa gagasan tentang mengapa hemipenes menampilkan hiasan semacam ini. Menurut salah satu hipotesis, bentuk genital jantan dan betina telah beradaptasi sehingga perkawinan hanya dapat terjadi antara pejantan dan betina dari spesies yang sama. Genital pejantan dan betina dari spesies yang sama akan pas, dan duri-duri serta kait dapan membantu pejantan menjaga posisi hemipenis selama proses kawin.

Baca juga: 6 Hewan “Hantu” yang Tak Kalah Seram dari Malam Halloween

Sebuah studi menemukan bahwa duri-duri dan kait-kait tersebut mungkin juga meningkatkan durasi kopulasi, sehingga meningkatkan kesuksesan kawin.

“Saya ingin menekankan bahwa alat kelamin betina perlu diteliti lebih lanjut untuk memahami fungsi elaborasi alat kelamin laki-laki,” ujar Frieson.

Aligator yang selalu ereksi

Buaya air asin jantan, seperti halnya Aligator Amerika, juga memiliki penis yang ereksi permanen namun terselip di dalam tubuhnya. (Joel Sartore/National Geographic Photo Ark)

Aligator amerika jantan selalu siap siaga. Hampir semua penis hewan lainnya mengembang dari keadaan lembek, tapi alligator menjaga penis mereka ereksi secara permanen.

Uniknya lagi, penis menyembul keluar dari dalam tubuh alligator dan kemudian memantul kembali seperti karet gelang. Diane Kelly, peneliti dari University of Massachussetts mengatakan bahwa penis yang ereksi permanen ini sangat aneh.

Baca juga: "Froggy Style", Gaya Seks Aneh Katak Bombay Terungkap

Kelly memiliki sebuah teori tentang bagaimana penis yang ereksi permanen, hampir mengambang bebas, dan tanpa otot yang melekat padanya bisa menyembul dari kloaka hewan. Setelah menyaksikan video ini, ia berhipotesis bahwa sepasang otot yang mengelilingi penis atau disebut levator cloacae, berkontraksi untuk memaksa penis keluar.

Sejauh ini, fenomena tersebut telah diamati pada buaya Nil dan buaya air asin Australia. “Kami menduga kondisi ini berlaku bagi semua jenis buaya,” ujar Kelly.

Ia masih berupaya untuk mendapatkan spesimen hidup yang matang secara seksual untuk menguji hipotesisnya. Kelly mencatat bahwa ketika penis ereksi permanen, kelenjar—struktur bulat di bagian ujung—mengembang, dan masing-masing spesies memiliki bentuk dan tampilan tersendiri.

Baca juga: Hewan-hewan yang Bercinta Sampai Mati