Di Balik Serangan Teroris ‘Lone Wolf’

By , Jumat, 16 Februari 2018 | 14:00 WIB

Brian Michael Jenkins, ahli terorisme dari RAND Corporation, lebih senang menggunakan istilah ‘anjing tersesat’ dibanding ‘serigala tunggal’. Menurut Jenkins, kebanyakan individu lone wolf melakukan kekerasan dengan berani tanpa rencana cadangan. Meskipun ia tampaknya beraksi sendiri, namun sering ditemukan kaitan dengan organisasi teroris.

!break!

Secara umum, istilah lone wolf digunakan untuk membedakan serangan yang dilakukan oleh individu dengan yang terkordinasi dalam kelompok besar. Serangan teroris yang dilakukan secara berkelompok – meskipun jumlahnya kecil – tidak bisa disebut lone wolf.

Menurut beberapa studi, lone wolf lebih memiliki kesamaan dengan pembunuh berantai dibanding kelompok teroris yang sering menginspirasi mereka.

Meskipun serangan lone wolf dilakukan untuk memajukan keyakinan dan filosofi kelompok ekstremis, namun ia beraksi sendiri tanpa perintah atau arahan dari orang lain. Taktik dan metode penyerangannya pun disusun sendiri.

(Baca juga: Bagaimana Rasanya Jadi "Istri Teroris"?)

Menurut Curtis, lone wolf bahkan tidak memiliki kontak sama sekali dengan kelompok ekstremis yang diidolakannya. Inilah yang membuatnya lebih sulit ditangkap. Para penegak hukum tidak menyadari keberadaannya. Karena tidak tergabung dengan kelompok teroris mana pun, komunikasi dan gerak-gerik lone wolf tidak terpantau.

Dendam pribadi atau politik

Hingga saat ini, belum ada profil psikologis yang pasti untuk menggambarkan lone wolf. Meskipun begitu, Clark McCauley, profesor psikologi di Bryn Mawr College menjelaskan beberapa ciri umum yang biasanya dimiliki oleh lone wolf.

Menurut McCaulay, teroris lone wolf biasanya memiliki dendam pribadi atau politik. Menganggap bahwa sebuah keputusan atau kebijakan merugikan dirinya dan masyarakat.

Ted Kaczynski alias Unabomber. (Wikipedia)

Salah satu contohnya adalah Ted Kaczynski. Pria yang dikenal sebagai ‘Unabomber’ ini, melakukan pengeboman dengan menargetkan mereka yang terlibat dalam perkembangan teknologi modern. Ted merasa, teknologi telah merusak lingkungan dan kemanusiaan.