Manusia Cheddar: Leluhur Orang Inggris Berkulit Gelap dan Bermata Biru

By National Geographic Indonesia, Rabu, 2 Juni 2021 | 22:36 WIB
Dengan mengurutkan DNA purba, para ilmuwan mampu menciptakan warna kulit, warna mata, dan jenis rambut. (Tom Barnes/Channel 4)

Untuk mendapatkan sampel DNA Manusia Cheddar, para periset membuah lubang kecil selebar 2 mm di tengkorak kuno itu. Mereka berhasil mengekstrak informasi genetik yang cukup untuk membuat rekonstruksi wajah serta karakteristik genetik lainnya.

“Untuk mengekstrak DNA kuno dari manusia atau hewan, yang diperlukan adalah bagian tulang padat yang dapat melindungi DNA di dalamnya sebanyak mungkin,” ujar Dr. Selina Brace, dari Natural History Museum.

Dalam kasus ini, para periset awalnya memanfaatkan tulang kaki atau gigi Manusia Cheddar, namun selama dua tahun terakhir, mereka berganti memanfaatkan petrous, atau tulang telinga dalam, yang merupakan tulang terpadat pada tubuh manusia.

Baca Juga: Homo Sapiens Mengalahkan Neanderthal Saat Perubahan Iklim Terjadi

Manusia Cheddar direkonstruksi menggunakan DNA, pemindaian 3-D, dan cetak 3-D. (All3DP)

Tim kemudian menggunakan pemindai berteknologi tinggi untuk membuat tengkorak Manusia Cheddar dalam detail 3D penuh, membuatnya “berdaging” dengan fitur wajah yang berdasarkan hasil penelitian ilmiah.

"Profil genetik Cheddar Man menempatkannya pada beberapa penduduk Eropa era Mesolitik lainnya dari Spanyol, Hungaria dan Luksemburg yang DNAnya telah dianalisis," ujar Professor Mark Thomas, dari University College London.

Para pemburu-pengumpul Barat ini bermigrasi ke Eropa pada akhir Zaman Es terakhir dan kelompok tersebut juga meliputi leluhur Manusia Cheddar. Saat ini, sekitar 10% keturunan asli Inggris dapat dikaitkan dengan populasi tersebut.

“Sampai saat ini selalu diasumsikan bahwa manusia cepat beradaptasi dengan memiliki kulit pucat setelah memasuki Eropa sekitar 45.000 tahun yang lalu,” ujar Dr. Tom Booth, peneliti posdoktoral di Natural History Museum.