(Baca juga: Sang Penghalau Roh Jahat yang Kini Turun Mengamen)
Tambur yang dimainkan saat penampilan kilin, pun berbeda dengan barongsai biasanya. Terkesan lebih berwibawa dan sakral dengan ketukan-ketukan khusus.
Tak Banyak yang Melestarikan Kilin
Ketua Persaudaraan Liong Barong Bogor, Guntur Santoso mengatakan tak banyak masyarakat yang mau melestarikan budaya ini. Di China sendiri, kilin sudah amat komersial, sehingga yang berkembang pesat memang barongsai.
"Selain karena tidak bisa dikomersialkan, juga perawatannya dengan berbagai embel-embel ritualnya cukup banyak, dan harus diikuti bagi siapa yeng memilikinya," katanya.
Menurutnya dan beberapa warga Tionghoa di Bogor, PGB Bangau Putih jadi satu-satunya di Indonesia yang masih melakukan adat tradisi kilin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kilin, Barongsai Tunggangan Dewa yang Kian Langka di Indonesia".