Peneliti Kembangkan Pil KB Untuk Pria

By , Kamis, 1 Maret 2018 | 11:00 WIB

Setelah beberapa dekade penelitian, perkembangan kontrol kelahiran untuk laki-laki kini mungkin sudah selangkah lebih maju. Bersama para kolega, saya sedang mengerjakan sebuah langkah terobosan menjanjikan bagi pil KB laki-laki berbasis ouabain—ekstrak tumbuhan yang secara tradisional dipakai para prajurit suku dan pemburu Afrika sebagai racun yang menghentikan kerja jantung di anak panah mereka.

Para pemburu menginginkan ouabain yang mematikan ketika digunakan pada anak panah, tapi tak seorang pun menginginkan kontrasepsi yang mematikan.PLANET EARTH/Shutterstock.com

Situasi upaya penemuan terkini

Pil KB untuk perempuan sudah tersedia selama hampir enam dekade di Amerika Serikat—dan disetujui FDA untuk penggunaan kontraseptif sejak 1960—tapi kontrasepsi oral untuk laki-laki belum ada di pasaran. Pil KB memberi perempuan opsi kontrol kelahiran yang aman, efektif, dan efeknya hilang tak lama setelah pemakaian dihentikan, sedangkan opsi bagi laki-laki masih terbatas.

Saat ini, laki-laki hanya punya dua pilihan dalam hal kontrol kelahiran: kondom atau vasektomi. Digabungkan menjadi satu, kedua metode ini hanya merupakan 30% kontrasepsi yang dipakai, sementara 70% metode kontrasepsi selebihnya dipakai perempuan. Sekitar 500.000 laki-laki Amerika memilih vasektomi setiap tahunnya—jumlah yang kecil mengingat perlunya kontrasepsi. Vasektomi dilakukan dengan sebuah prosedur invasif yang sulit, dan diperlukan tindakan invasif pula untuk prosedur pembalikan vasektomi.

Opsi-opsi kontrol kelahiran bagi laki-laki jelas diperlukan. Tingkat kehamilan yang tidak direncanakan tetap tinggi di seluruh dunia. Sudah waktunya ada lebih banyak opsi.

Hormonal versus nonhormonal

Para peneliti tengah mengeksplorasi opsi-opsi hormonal dan nonhormonal bagi pil KB pria. Agen-agen hormonal yang dikaji saat ini melibatkan progestin steroid seks dan testosteron.

Opsi pil kontrol kelahiran hormonal pria sedang berada dalam tahap uji klinis pada manusia dan mungkin semakin terbuka peluangnya untuk dipasarkan. Namun ada beberapa efek samping potensial: selain berpotensi menyebabkan bertambahnya berat badan dan perubahan libido, pil ini memiliki kemampuan menurunkan tingkat kolesterol baik (HDL-C) pada pria, yang bisa berpengaruh negatif pada kesehatan jantung pengguna. Efek jangka panjang penggunaan hormon untuk kontrasepsi oral pria tidak diketahui, dan tampaknya baru akan diketahui beberapa dekade lagi.

Di Universitas Minnesota, saya bersama para kolega memusatkan perhatian pada metode-metode kontrasepsi nonhormonal yang bekerja dengan menyerang motilitas sperma—dalam pengertian biologi kami menyerang kemampuan sperma untuk bergerak atau berenang secara efektif. Motilitas yang baik adalah syarat mutlak bagi pembuahan sel telur perempuan.

Bekerja sama dengan Gustavo Blanco di Universitas Kansas, kami memusatkan perhatian pada ouabain: zat beracun yang diproduksi oleh dua jenis tumbuh-tumbuhan Afrika. Mamalia juga menghasilkan ouabain dalam tubuh mereka, hanya saja dalam kadar rendah dan tidak mematikan yang oleh para ilmuwan dianggap bisa membantu mengontrol tekanan darah. Bahkan, para dokter sudah menggunakan ouabain dalam dosis sangat kecil untuk merawat pasien dengan aritmia jantung atau yang menderita serangan jantung.

Dari toksin ke kontrasepsi

Para peneliti tahu bahwa ouabain mengganggu lewatnya ion-ion sodium dan potasium melalui membran sel; ouabain menghalangi fungsi protein-protein mengangkut ion-ion keluar masuk sel sebagaimana mestinya. Beberapa subunit protein pengangkut ion yang diserang ouabain terdapat dalam jaringan jantung—kemampuannya menggangggu fungsi jantung sebagaimana mestinya inilah yang menjadikan ouabain racun yang mematikan. Tetapi ouabain juga mempengaruhi jenis lain subunit pengangkut yang disebut α4, yang hanya terdapat dalam sel-sel sperma. Protein ini diketahui sangat penting untuk fertilitas—setidak-tidaknya pada tikus jantan.

Selama 10 tahun, saya bersama kolega mempelajari ouabain sebagai terobosan potensial dalam upaya kami menemukan pil KB pria. Namun, ouabain sendiri bukanlah sebuah opsi bagi kontrasepsi karena risiko kerusakan jantung. Karena itulah kami mulai merancang analog-analog ouabain—versi-versi molekul yang lebih berpeluang terikat pada protein α4 dalam sperma daripada subunit-subunit lain dalam jaringan jantung.

Di laboratorium, kami menggunakan teknik-teknik kimia medisinal untuk menciptakan sebuah turunan ouabain yang ampuh menyerang pengangkut α4 dalam sel-sel sperma pada tikus. Begitu terikat pada sel-sel tersebut, turunan ouabain itu mengacaukan kemampuan sperma untuk berenang—sesuatu yang mendasar bagi perannya dalam membuahi sebuah telur. Senyawa baru kami tidak menunjukkan toksisitas pada tikus.

Karena pengangkut α4 hanya terdapat pada sel-sel sperma yang matang, efek kontraseptif bisa dihentikan dalam waktu yang tidak lama—sel-sel sperma yang dihasilkan setelah dihentikannya pemakaian kemungkinan tidak akan terpengaruh. Ouabain bisa juga menyodorkan opsi pil KB bagi pria dengan lebih sedikit efek samping sistemik daripada opsi-opsi hormonal.

Langkah berikutnya dalam perjalanan menemukan obat

Hasil-hasil yang kami capai menjanjikan prospek cerah karena molekul kandidat kami, tidak seperti ouabain, terbukti tidak beracun pada tikus. Modifikasi kami adalah langkah besar ke depan dalam proses mengembangkan pil KB pria nonhormonal. Tetapi masih banyak yang harus dikerjakan sebelum kaum pria bisa membeli alat kontrasepsi ini di apotek.

Analog ouabain kami sudah memperlihatkan prospek dalam penelitian terhadap tikus untuk mengurangi motilitas sperma, sehingga kajian-kajian di masa mendatang akan berfokus pada efektivitas senyawa terobosan kami sebagai sebuah kontrasepsi aktual pada hewan. Kami perlu membuktikan bahwa pengurangan dalam pergerakan sperma menyebabkan penurunan dalam pembuahan sel telur.

Kemudian, kami akan mulai menempuh langkah-langkah standar dalam penemuan obat seperti melakukan kajian toksikologi dan farmakologi keselamatan ketika kami bergerak maju menuju perencanaan dan pelaksanaan berbagai uji klinis. Tim kami sudah mengambil langkah selanjutnya untuk menguji senyawa kami dalam percobaan kawin hewan. Jika segala sesuatunya berjalan sesuai rencana, kami berharap bisa melakukan uji klinis pada manusia dalam lima tahun ke depan.

Pil KB pria yang efektif dan bersifat sementara (reversible) sudah di depan mata. Angka-angka Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa pengurangan motilitas sperma sebanyak 50% atau kurang sudah cukup untuk membuat laki-laki tidak subur sementara. Penelitian kami yang sedang berlangsung membawa kita selangkah lebih dekat pada perluasan opsi bagi kontrol kelahiran pria, memberi 7,6 miliar penduduk dunia opsi yang paling diperlukan bagi kontrasepsi yang aman dan bersifat sementara.

Gunda Georg, Professor of Medicinal Chemistry and Director of the Institute for Therapeutics Discovery and Development, University of Minnesota; Jon Hawkinson, Research Professor of Medicinal Chemistry and Associate Program Director of the Institute for Therapeutics Discovery and Development, University of Minnesota, dan Shameem Syeda, Principal Scientist at the Institute for Therapeutics Discovery and Development, University of Minnesota

Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.